NEWS

Jokowi: Modernisasi alutsista harus jadi investasi pertahanan

Jokowi: Modernisasi alutsista harus jadi investasi pertahanan

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya bahwa modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus menjadi bagian penting dalam pengembangan investasi di sektor pertahanan Indonesia.Dalam perayaan HUT TNI ke-78 di Monas, Jakarta, Kamis, Jokowi dalam amanatnya berpesan, setiap anggaran alutsista harus mengutamakan produk dalam negeri dan jika membeli produk luar negeri harus ada transfer teknologi ke industri pertahanan dalam negeri.

“Modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dalam pengembangan investasi industri pertahanan dalam negeri, sehingga transfer teknologi harus didorong, peningkatan sumber daya manusia (SDM) harus didorong, produk dalam negeri harus diutamakan. anggaran dialokasikan, karena sulit “Dalam mengumpulkannya, sulit mendapatkannya, dan itu uang dari rakyat; jadi semaksimal mungkin harus dibelanjakan dan dikembalikan kepada rakyat,” kata Jokowi.

Baca juga: SBY yakin TNI semakin kuat dan modern

Ia juga meminta agar kebijakan pembelian alutsista dilakukan secara bijak dan memperhatikan prioritas penggunaan anggaran di luar sektor pertahanan.

“Modernisasi alutsista sangat diperlukan, namun keuangan negara, APBN, APBN kita sangat terbatas; dan kebutuhan, kesejahteraan rakyat sangat besar sehingga belanja alutsista harus dilakukan secara bijak baik cara maupun alokasinya, ” dia menambahkan.

Usai menghadiri Parade dan Upacara Defile HUT TNI ke-78, Jokowi mengakui kualitas alutsista yang diperkuat TNI saat ini tentu perlu ditingkatkan.

“Perlu kita evaluasi, tapi secara umum menurut saya sudah bagus,” kata Jokowi.

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan modernisasi alutsista merupakan kebutuhan yang pasti akan dipenuhi.

Namun sesuai prioritas tersebut, tentu kita tidak bisa langsung melakukan modernisasi secara keseluruhan, melainkan bertahap, kata Yudo.

Baca juga: Wapres Sebut TNI Pendukung Kedaulatan dan Pelindung Segala Ancaman

Jika modernisasi alutsista dilakukan sesuai pertimbangan skala prioritas, lanjut Yudo, maka anggaran yang digunakan akan tepat sasaran.

Dalam rangka memperingati HUT TNI ke-78 di Monas, ratusan alutsista dari tiga matra TNI diarak di hadapan Presiden Jokowi dan tamu undangan.

Sejumlah alutsista buatan dalam negeri turut ditampilkan, seperti kendaraan taktis serang ringan P6 ATAV, kendaraan taktis ringan tempur jarak dekat “Maung”, kendaraan lapis baja “Anoa”, kendaraan lapis baja ringan “Komodo”, dan E- Sepeda motor trail listrik Sergap taktis. .

Sedangkan alutsista lain yang turut ditampilkan adalah persenjataan dan sistem rudal antara lain Torpedo anti kapal selam MK-46, Torpedo MK-44, bom laut, kapal anti permukaan Rudal Exocet MM38, Torpedo Steamgas dan Torpedo SUT, Rudal Yakhont, Exocet Rudal MM40 B3, Rudal VL MICA, Rudal C-802, Rudal C-705, Torpedo Blackshark, Torpedo A244S, Rudal Termit P-15, Rudal Mistral, Rudal AL-1M, Rudal Seacat, dan Peluncur Rudal Astros II MK 6.

Sejumlah alutsista buatan tahun 1960-an pun ikut diarak, seperti Tank Amfibi PT 76 dan tank pendarat amfibi BTR 50 P. Alutsista tersebut saat ini memperkuat Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Baca juga: HUT TNI ke-78, Panglima dan Kapolri Tandatangani MoU untuk Perkuat Kerjasama
Baca juga: Jokowi Perintahkan TNI Peka Terhadap Dampak Krisis Pangan

Reporter: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fransiska Ninditya
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version