Itera berharap hilal 1 Syawal dapat diamati ketika langit cerah
Dr Moedji Raharto menambahkan, OAIL Itera telah melakukan observasi hilal sejak tahun 2017.
“OAIL merupakan salah satu pusat pengamatan hilal di Indonesia dan selalu berkomitmen untuk terus melayani permintaan masyarakat terkait pengamatan hilal di Itera,” ujarnya.
Diungkapkannya juga, dalam observasi tersebut tim OAIL akan menggunakan Teleskop Robot OZT ALTS yaitu refraktor triplet apochromate berdiameter 152 mm dengan panjang fokus 1200 mm dan detektor kamera CCD monokrom berkecepatan tinggi dengan filter infra merah. , dan kamera CMOS berwarna.
Selain itu, kata dia, OAIL juga menyediakan 3 buah teleskop portable Barride Optics A-102 (diameter 102 mm, fokus 900 mm) untuk digunakan peserta kegiatan selama proses observasi hilal.
“Kemudian untuk keperluan penelitian hilal, sebagian tim OAIL juga melakukan observasi tertutup di rooftop Labtek OZT menggunakan teleskop hilal portable yang dikembangkan oleh OAIL Itera (OjanScope dan Utopia-Scope),” ujarnya.*
Baca juga: Sekilas Pengamatan Bulan Baru Penentuan Awal Ramadhan di Kota-kota Indonesia
Baca juga: Kemenag: Hilal di Awal Ramadhan Masih Rendah Sehingga Sulit untuk Dirukyat
Wartawan : Dian Hadiyatna
Redaktur : Erafzon Saptiyulda AS
Hak Cipta © ANTARA 2024