Isi Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 Lengkap Arab, Teks Latin dan Artinya
Selain menekankan keteguhan dalam berkeyakinan, ayat-ayat tersebut juga mengajarkan prinsip toleransi dalam agama Islam. Mereka mengingatkan umat Islam untuk tidak memaksa orang lain memeluk akidahnya atau beribadah sesuai dengan akidahnya sendiri. Agama merupakan pilihan yang sangat pribadi, dan setiap individu mempunyai kebebasan untuk memilih keyakinannya masing-masing. Allah SWT Yang Maha Adil akan memberikan pahala sesuai dengan pilihan yang diambil oleh masing-masing individu.
Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai kebudayaan pada masa itu. Masyarakat Arab saat itu, meski tidak mengingkari keberadaan Allah, namun belum memahami hakikat-Nya dengan baik, sehingga terjerat dalam praktik silaturahmi. Mereka menyembah berhala yang mereka ciptakan sebagai representasi orang-orang shaleh atau malaikat yang dianggap perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Beberapa dari mereka menganggap malaikat sebagai putri Tuhan.
Ketika Rasulullah Muhammad SAW membawa dakwah tauhid yaitu beriman kepada Allah SWT dan beribadah hanya kepada-Nya, mereka menentangnya dengan berbagai cara. Mereka berusaha menghentikan dakwah dengan kekerasan, menawarkan harta dan jabatan, bahkan mencoba melakukan kompromi dengan mengusulkan agar mereka beribadah bersama kepada Tuhannya selama satu tahun dan kemudian beribadah kepada Allah SWT pada tahun berikutnya.
Namun Allah SWT menegaskan tidak mungkinnya kompromi dalam masalah aqidah dengan menurunkan surat Al-Kafirun sebagai jawabannya. Pesan dalam surat ini mengingatkan bahwa tauhid adalah prinsip yang tidak dapat ditawar, dan setiap individu harus memilih keyakinannya dengan bebas, dengan tetap menghormati keyakinan orang lain.