NEWS

Iriana dan OASE KIM serukan hentikan kekerasan di Palestina

Iriana dan OASE KIM serukan hentikan kekerasan di Palestina

Jakarta (ANTARA) – Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) menyerukan segera diakhirinya kekerasan dan perang di Palestina.Saya sangat berharap kekerasan bisa berhenti, peperangan bisa diakhiri, akses bantuan kemanusiaan bisa dibuka dan mari kita bersama-sama membantu saudara-saudara kita di Palestina, kata Ibu Negara dalam video yang diunggah di laman YouTube Sekretariat Presiden. Jakarta, Minggu.

Ibu Negara mengatakan, saat ini banyak orang yang kehilangan nyawa di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, yang sebagian besar adalah warga sipil tak berdosa.

Menurutnya, kehidupan di Gaza juga semakin sulit karena akses air bersih, listrik, dan pangan juga sangat terbatas.

“Sebagai seorang perempuan, sebagai seorang ibu saya sangat sedih melihat keadaan ini, saya tidak bisa membayangkan penderitaan anak-anak tak berdosa yang harus menghadapi kenyataan pahit ini,” kata Iriana.

Ia mengajak semua pihak untuk hidup bersama secara damai, menghindari perpecahan dan permusuhan.

“Demi anak cucu kita, demi masa depan dunia yang lebih baik bagi semua,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Iriana dan OASE KIM yang dipimpin istri Menteri Agama Eny Yaqut Cholil turut menyampaikan doa atas kondisi yang terjadi di Palestina dan bagi para korban yang berjatuhan.

Baca juga: Menhan Pastikan Indonesia Segera Kirim Kapal Rumah Sakit Jika Mesir Mengizinkannya

Tekanan Indonesia untuk menghentikan kekerasan di Palestina terus berlanjut. Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan kemarahan Indonesia atas kekerasan di Gaza.

Indonesia mengutuk keras tindakan kekerasan di Gaza yang mengakibatkan penderitaan dan semakin banyaknya korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Indonesia juga mengutuk penyerangan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli (Baptis) yang menurut Presiden jelas-jelas melanggar hukum kemanusiaan internasional.

Jokowi menegaskan, Indonesia tidak akan tinggal diam karena korban sipil terus berjatuhan dan membiarkan ketidakadilan terhadap rakyat Palestina terus berlanjut.

“Indonesia sangat marah atas memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan,” kata Presiden.

Baca juga: Dubes Palestina bangga atas kontribusi Indonesia dalam mengirimkan bantuan ke Gaza

Tak hanya itu, Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB segera bertindak menghentikan eskalasi konflik Israel-Palestina di Gaza dan mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi.

Dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB membahas situasi di Gaza, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa setiap detik yang terbuang tanpa adanya tindakan nyata dari Dewan Keamanan memberikan dampak yang sangat buruk bagi warga Palestina di Gaza.

Retno menegaskan, Dewan Keamanan PBB tidak boleh tinggal diam menyaksikan bencana dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi di Palestina.

Indonesia sendiri telah resmi menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Pengiriman bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia dilepas langsung oleh Presiden Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Bantuan untuk warga Palestina di Gaza berupa makanan, peralatan medis, selimut, tenda dan logistik lainnya dengan berat total 51,5 ton dan merupakan bantuan tahap pertama yang dikirimkan pemerintah Indonesia ke Gaza.

Bantuan tersebut diangkut menggunakan tiga pesawat, antara lain dua pesawat Hercules C-130 bernomor ekor A-1327 dan A-1328 dari Skuadron Udara 31 dan Skuadron Udara 32 TNI AU, serta satu unit pesawat carteran Garuda Indonesia Boeing 737. .

Bantuan tidak hanya dari pemerintah Indonesia, tapi juga dunia usaha yang disalurkan melalui organisasi kemanusiaan, seperti Baznas, PMI, dan Kita Bisa.

Baca juga: Indonesia mengapresiasi dukungan Mesir dan Qatar dalam evakuasi WNI dari Gaza
Baca juga: RS Indonesia berharap bisa mempercepat bantuan medis
​​​​​​​​

Wartawan : Rangga Pandu Asmara Jeruk
Editor: Laode Masrafi
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version