NEWS

Inilah 6 menu mewah yang dulunya murah dan berlimpah

Inilah 6 menu mewah yang dulunya murah dan berlimpah

Jakarta (ANTARA) – Sepanjang sejarah banyak sekali menu makanan yang dulunya sangat terjangkau, bisa dibilang murah, namun kemudian mengalami transformasi yang luar biasa, menjadi makanan lezat yang banyak dicari dan menjadi simbol kemewahan.Evolusi makanan-makanan ini menunjukkan sifat gastronomi yang dinamis, dan dampak pergeseran ekonomi dan budaya yang mengubah bahan-bahan sehari-hari menjadi makanan lezat yang sangat mahal. Berikut enam menu mewah yang dulunya murah dan berlimpah, seperti dilansir ChefSpencil beberapa waktu lalu.

1. Jamur ulat – dari bahan obat Cina yang murah hingga jamur termahal di dunia

Jamur ulat, juga dikenal sebagai Cordyceps sinensis atau “yartsa gunbu”, merupakan jamur unik yang menginfeksi ulat di alam liar.

Jamur yang tumbuh secara alami di dataran tinggi Tibet dan wilayah Himalaya. Telah sangat dihargai dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama berabad-abad karena manfaat kesehatannya, digunakan untuk mengobati kelelahan, penyakit ginjal, dan gairah seks rendah.

Harga jamur ulat di masa lalu relatif terjangkau, namun meningkatnya permintaan akan produk tersebut, kelangkaannya, dan kondisi pertumbuhan unik yang dibutuhkan jamur ulat, menjadikan jamur ulat sebagai jamur yang dapat dimakan termahal di dunia. Ya, ini lebih mahal dari truffle putih.

2. Kaviar – dari suguhan murah hingga salah satu makanan termahal di dunia

Ilustrasi kaviar (Pexel/Rachel Claire)

Tiga ratus tahun yang lalu, kaviar memiliki reputasi yang sangat berbeda dibandingkan sekarang. Dengan harga yang sangat murah, sering disajikan sebagai pendamping minuman gratis di bar, yang secara cerdik meningkatkan penjualan dan meningkatkan popularitasnya.

Baca juga: Tim Bocuse d’Or Indonesia hadirkan makan malam mewah untuk pecinta kuliner

Baca juga: Aneka Hidangan di Kapal Pesiar, Buffet hingga Restoran Mewah

Bahkan, diekspor ke Eropa dari Amerika hanya dengan harga satu dolar AS (sekitar Rp 15 ribu pada September 2023) per 450 gram. Namun pada awal tahun 1900-an ikan sturgeon terancam punah akibat penangkapan ikan yang berlebihan dan dampak negatif revolusi industri.

Kini, harga meroket, dan kaviar ikan sturgeon telah menjadi makanan eksklusif yang hanya bisa diakses oleh orang kaya. Kaviar termahal di dunia bisa berharga 500 dollar AS (Rp 7,68 juta) per sendok tehnya.

3. Daging sapi wagyu – dari jenis daging sapi rendahan hingga steak termahal di dunia

ilustrasi daging sapi wagyu (Pexel/makafood)

Wagyu masih menjadi jenis daging sapi termahal di dunia, dan potongan A5 Kobe Wagyu adalah steak termahal di dunia. Namun pada awal abad ke-20, wagyu dianggap kalah dengan ras sapi impor dari AS dan Eropa.

Di Jepang, setelah Restorasi Meiji pada tahun 1868, sapi asing diimpor, sehingga terjadi persilangan besar-besaran antara tahun 1900 dan 1910 dengan sapi asli Jepang. Hibrida ini terdaftar sebagai “sapi Jepang yang lebih baik”.

Pada tahun 1983, Asosiasi Promosi Pemasaran dan Distribusi Daging Sapi Kobe didirikan untuk mempromosikan merek dagang daging sapi Kobe, menetapkan standar khusus untuk memberi label sapi sebagai daging sapi Kobe, sejak saat itu popularitasnya meroket.

Meskipun daging wagyu memiliki kualitas yang luar biasa, daging wagyu juga merupakan kisah sukses pemasaran.

5. Lobster – dari makanan lezat orang miskin hingga salah satu makanan laut termahal

Di masa lalu, jumlah lobster sangat melimpah sehingga sering kali hanya dianggap sebagai sumber daya lain. Bahkan, lobster dihidangkan kepada narapidana dan pelayan, mereka menyebutnya “kecoa laut”.

Seiring berjalannya waktu, permintaan terhadap lobster semakin meningkat, namun permasalahan penangkapan ikan yang berlebihan dan degradasi habitat menyebabkan menurunnya ketersediaan lobster.

Saat ini, lobster identik dengan kemewahan dan keanggunan, menghiasi menu restoran kelas atas dan memiliki harga premium di pasar makanan laut di seluruh dunia.

8. Tiram – dari jajanan kaki lima hingga santapan lezat

ilustrasi tiram (Pexel/Lachlan Ross)

Tiram atau tiram yang dulunya merupakan jajanan sederhana yang dibagikan secara gratis, juga banyak dijual sebagai jajanan kaki lima di kota-kota besar seperti London, Paris, dan New York.

Namun permasalahan industri kelautan yang rakus dan pencemaran lingkungan menyebabkan produsen tiram tutup. Perbudakan pekerja anak yang mengupas tiram juga telah dihapuskan, sehingga memastikan praktik produksi tiram yang ramah lingkungan dan etis harus dibayar mahal.

Kini tiram telah beralih menjadi makanan mewah selama dua abad terakhir. Jenis yang paling mahal adalah Coffin Bay King Oysters yang harganya bisa mencapai 380 dollar AS (Rp 5,8 juta) per 450 gram.

Baca juga: Unagi, Makanan Mewah Musim Panas di Jepang

Baca juga: Cokelat leleh menemani salmon dan steak dalam makan siang mewah

Baca juga: Sajian Mewah dari Restoran “Agustus” di Akhir Agustus

Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version