NEWS

Indonesia sambut baik kesepakatan jeda kemanusiaan sementara di Gaza

Indonesia sambut baik kesepakatan jeda kemanusiaan sementara di Gaza

Jakarta (ANTARA) – Indonesia menyambut baik perjanjian jeda kemanusiaan sementara di Gaza yang dicapai antara kelompok Hamas Palestina dan Israel.“Indonesia secara konsisten menyerukan pentingnya penghentian kekerasan secara berkelanjutan guna membuka akses bantuan kemanusiaan secara luas ke Gaza, termasuk bantuan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui platform X, Rabu.

Perjanjian ini diharapkan akan membuka peluang untuk diakhirinya konflik secara permanen dan dimulainya diskusi serius untuk perdamaian yang komprehensif dan adil.

Lebih lanjut, Indonesia menyampaikan apresiasi atas upaya mediasi yang diprakarsai Qatar, berkoordinasi dengan Mesir dan Amerika Serikat.

“Selama jeda kemanusiaan ini, Kementerian Luar Negeri akan terus memantau kondisi tiga WNI yang bekerja di RS Indonesia di Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri.

Hamas dan Israel telah menyetujui gencatan senjata selama empat hari untuk membebaskan sandera dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Berdasarkan perjanjian tersebut, 50 warga Israel yang ditahan oleh Hamas akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan 150 tahanan Palestina dari penjara Israel.

Semua sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas adalah warga negara Israel, kata sumber politik Israel kepada lembaga penyiaran publik KAN.

Kesepakatan itu juga mencakup masuknya 300 truk berisi bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, ke Jalur Gaza.

Perjanjian tersebut memungkinkan perpanjangan gencatan senjata, serta kemungkinan pembebasan lebih banyak anak-anak dan perempuan yang ditahan oleh kedua belah pihak.

Menurut laporan stasiun televisi Israel Channel 12, perjanjian tersebut diperkirakan mulai berlaku pada Kamis atau Jumat pekan ini.

Baca juga: Israel dan Hamas Setuju Gencatan Senjata Sementara

Baca juga: Media Israel Ungkap Detail Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza

Rumah Sakit Indonesia di Gaza ditutup ketika pasien membutuhkan pertolongan



 

Wartawan: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version