Pencatatan kedua instrumen ini di BEI memiliki arti tersendiri bagi IIF dalam hal alternatif sumber pendanaan, dan membuktikan pencapaian baru bagi IIF di sektor pasar modal Indonesia. Jakarta (ANTARA) – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) resmi menerbitkan Surat Berharga Abadi Ramah Lingkungan Tahunan IIF 2023 (Perpetual Bond) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai emisi Rp355,19 miliar.Sebelumnya, IIF juga mencatatkan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Indonesia IIF Tahap I Tahun 2023 senilai Rp500 miliar pada 27 Desember 2023.
“Pencatatan kedua instrumen ini di BEI memiliki arti tersendiri bagi IIF dalam hal alternatif sumber pendanaan, dan membuktikan pencapaian baru bagi IIF di sektor pasar modal Indonesia,” ujar Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah di Main Hall BEI. , Jakarta, Senin.
Dalam penerbitan Obligasi Berkelanjutan II IIF Tahap I Tahun 2023, Reynaldi mengatakan IIF berperan sebagai katalis, terlihat dari banyaknya investor ritel yang mencapai 65 persen, meski obligasi ini tidak diidentifikasi secara spesifik sebagai obligasi ritel. .
“Hal ini merupakan cerminan upaya IIF untuk selalu mensosialisasikan konsep pembiayaan infrastruktur berbasis keberlanjutan,” kata Reynaldi.
Sedangkan menurutnya, Efek Perpetual yang diterbitkan merupakan instrumen tematik yang diterbitkan dengan tujuan utama memperkuat struktur permodalan perseroan.
Terkait penggunaan dana, ia mengatakan akan digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur berkelanjutan berdasarkan prinsip Kegiatan Usaha Ramah Lingkungan (KUBL) di Indonesia.
“Efek Perpetual ini tidak mempunyai jangka waktu, namun instrumen ini mempunyai opsi pelunasan pokok pada tahun ke-5 dan setiap ulang tahun penerbitan setelahnya,” kata Reynaldi.
Reynaldi mengatakan instrumen ini merupakan terobosan baru di pasar modal Indonesia, menjadi yang pertama menggunakan mekanisme penawaran umum di Indonesia.
Selain itu, lanjutnya, Efek tersebut merupakan instrumen pertama yang melaksanakan ketentuan POJK 11/2018 tentang Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada Investor Profesional.
“Kupon Obligasi Berkelanjutan II IIF Tahap I Tahun 2023 sebesar 6,45 persen untuk tenor 370 hari, 6,70 persen untuk tenor 3 tahun, dan 6,80 persen untuk tenor 5 tahun, serta imbal hasil atas hasil Pembiayaan Infrastruktur Indonesia Ramah Lingkungan Perpetual Securities “Pada tahun 2023, 8,25% per tahun yang kami berikan kompetitif,” kata Reynaldi.
Pefindo memberikan peringkat idAAA (triple A, stable outlook) untuk Obligasi Berkelanjutan II Pembiayaan Infrastruktur Indonesia Tahap I Tahun 2023 dan peringkat idAA (double A, stable outlook) untuk Surat Berharga Abadi Ramah Lingkungan Pembiayaan Infrastruktur Indonesia Tahun 2023.
Hingga September 2023, IIF mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp13 triliun, dimana proyek energi terbarukan (EBT) di sektor ketenagalistrikan mendominasi capaian pembiayaan IIF.
Dari sisi pendapatan, pendapatan bunga IIF tumbuh 15 persen year on year (yoy) menjadi Rp1,0 triliun per September 2023, dan pendapatan non-bunga tumbuh 53 persen (yoy) menjadi Rp83,8 miliar (yoy), atau mendongkrak pencapaian laba bersih IIF pada September 2023 tumbuh 17 persen (yoy) menjadi Rp 68,4 miliar.
Baca juga: IIF terbitkan obligasi Rp 500 miliar dengan kupon hingga 7,25 persen
Baca juga: BRI Danareksa Sekuritas jadi penjamin emisi obligasi berkelanjutan IIF
Baca juga: Perluas Portofolio, IIF Biayai Proyek Kereta Api
Wartawan: Muhammad Heriyanto
Redaktur: Biqwanto Situmorang
Hak Cipta © ANTARA 2024