NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Indonesia Infrastructure Finance kumpulkan ‘Perpetual Bond’ Rp 335 miliar

Reynaldi mengatakan instrumen ini merupakan terobosan baru di pasar modal Indonesia, menjadi yang pertama menggunakan mekanisme penawaran umum di Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, Efek tersebut merupakan instrumen pertama yang melaksanakan ketentuan POJK 11/2018 tentang Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada Investor Profesional.

“Kupon Obligasi Berkelanjutan II IIF Tahap I Tahun 2023 sebesar 6,45 persen untuk tenor 370 hari, 6,70 persen untuk tenor 3 tahun, dan 6,80 persen untuk tenor 5 tahun, serta imbal hasil atas hasil Pembiayaan Infrastruktur Indonesia Ramah Lingkungan Perpetual Securities “Pada tahun 2023, 8,25% per tahun yang kami berikan kompetitif,” kata Reynaldi.

Pefindo memberikan peringkat idAAA (triple A, stable outlook) untuk Obligasi Berkelanjutan II Pembiayaan Infrastruktur Indonesia Tahap I Tahun 2023 dan peringkat idAA (double A, stable outlook) untuk Surat Berharga Abadi Ramah Lingkungan Pembiayaan Infrastruktur Indonesia Tahun 2023.

Hingga September 2023, IIF mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp13 triliun, dimana proyek energi terbarukan (EBT) di sektor ketenagalistrikan mendominasi capaian pembiayaan IIF.

Dari sisi pendapatan, pendapatan bunga IIF tumbuh 15 persen year on year (yoy) menjadi Rp1,0 triliun per September 2023, dan pendapatan non-bunga tumbuh 53 persen (yoy) menjadi Rp83,8 miliar (yoy), atau mendongkrak pencapaian laba bersih IIF pada September 2023 tumbuh 17 persen (yoy) menjadi Rp 68,4 miliar.

Baca juga: IIF terbitkan obligasi Rp 500 miliar dengan kupon hingga 7,25 persen
Baca juga: BRI Danareksa Sekuritas jadi penjamin emisi obligasi berkelanjutan IIF
Baca juga: Perluas Portofolio, IIF Biayai Proyek Kereta Api

Wartawan: Muhammad Heriyanto
Redaktur: Biqwanto Situmorang
Hak Cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *