NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Indonesia, Brunei, Malaysia desak gencatan senjata di Gaza

Perbatasan sebelum tahun 1967 mengacu pada batas-batas yang ada antara Israel dan negara-negara tetangganya yang disepakati dalam Perjanjian Gencatan Senjata tahun 1949. Namun, Israel mengabaikan batas-batas ini dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan merebut wilayah-wilayah, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.

Seruan para pemimpin Indonesia, Brunei dan Malaysia untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan muncul di tengah memburuknya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, di mana lebih dari 2 juta warga Palestina terjebak di wilayah yang diblokade Israel.

Blokade tersebut menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan dan pasokan penting lainnya, menyebabkan seluruh rumah sakit di Gaza berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar.

Setidaknya 11.500 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut, termasuk sekitar 7.900 wanita dan anak-anak, sementara lebih dari 29.800 lainnya terluka, menurut angka terbaru dari pihak berwenang Palestina.

Baca juga: Hamas Siap Hadapi Perang Jangka Panjang dengan Israel
Baca juga: Israel menyandera 5.000 orang di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza
Baca juga: Rumah Sakit Baptis Al Ahli adalah rumah sakit terakhir yang beroperasi di Gaza

Wartawan : Shofi Ayudiana
Redaktur: Atman Ahdiat
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *