Mencegah pembelian impulsif merupakan langkah penting untuk mengelola keuangan secara lebih efektif dan menghindari pemborosan yang tidak perlu. Berikut tujuh cara yang bisa dilakukan untuk mencegah perilaku pembelian impulsif beserta penjelasan dan contohnya:
1. Membuat anggaran dan rencana belanja
Salah satu langkah efektif untuk mencegah pembelian impulsif adalah dengan membuat anggaran belanja yang terencana dan disiplin mengikuti rencana tersebut. Buatlah daftar belanjaan sebelum berbelanja dan patuhi anggaran yang telah ditetapkan.
Misalnya, jika Anda memiliki anggaran bulanan untuk belanja pakaian, tetapkan batas maksimal yang bisa Anda alokasikan untuk setiap pembelian.
2. Menunda Pembelian
Sebelum membeli sesuatu yang tidak direncanakan, berikan diri Anda waktu untuk memikirkan keputusannya. Pertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya sekedar keinginan sementara. Dengan menunda pembelian, Anda dapat menghindari keputusan impulsif dan memberikan waktu untuk merenungkan dampaknya.
Misalnya, jika Anda melihat suatu barang menarik di sebuah toko, berjanjilah pada diri sendiri untuk menunggu setidaknya 24 jam sebelum memutuskan untuk membelinya.
3. Hindari Lingkungan Belanja yang Menghasut Diri Sendiri
Hindari situasi atau lingkungan yang dapat memicu pembelian impulsif, seperti mengunjungi pusat perbelanjaan tanpa tujuan yang jelas atau menjelajahi toko online tanpa kebutuhan tertentu. Hati-hati jangan sampai tergiur dengan diskon besar-besaran atau penawaran yang terlalu menarik.
Misalnya, jika Anda sering tergoda untuk berbelanja saat berada di mall, coba alihkan perhatian Anda dengan berjalan-jalan di taman atau mengunjungi tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan belanja.
4. Buatlah Daftar Belanja yang Benar
Sebelum berbelanja, buatlah daftar belanjaan tertentu dan patuhi daftar tersebut. Hindari godaan untuk membeli barang tambahan yang tidak ada dalam daftar. Fokus pada pemenuhan kebutuhan yang direncanakan dan hindari godaan untuk membeli barang yang tidak diperlukan.
Misalnya saat pergi ke toko kelontong, buatlah daftar belanjaan berdasarkan resep yang ingin dimasak dan hindari membeli makanan ringan atau minuman yang tidak diperlukan.
5. Batasi Akses ke Kartu Kredit
Mengurangi akses terhadap kartu kredit atau dompet digital dapat membantu menghindari keputusan pembelian impulsif. Pertimbangkan untuk meninggalkan kartu kredit di rumah saat Anda pergi berbelanja, atau batasi penggunaannya secara online dengan menghapus informasi kartu dari akun belanja online. Dengan cara ini, Anda harus berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian yang tidak direncanakan.
Misalnya, jika Anda cenderung menggunakan kartu kredit untuk membeli sesuatu secara impulsif, pertimbangkan untuk menyimpan kartu kredit Anda di tempat yang sulit dijangkau atau bahkan memberikan kartu tersebut kepada seseorang yang Anda percaya.
6. Carilah Alternatif untuk Mengatasi Emosi
Jika Anda cenderung melakukan pembelian impulsif sebagai respons terhadap emosi tertentu, carilah alternatif yang lebih sehat untuk mengatasi emosi tersebut. Misalnya, jika Anda cenderung berbelanja saat merasa stres, pertimbangkan mencari cara lain untuk menghilangkan stres seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang menyenangkan. Mengidentifikasi dan mengatasi akar penyebab emosi, Anda dapat mengurangi kecenderungan pembelian impulsif.
7. Konsultasikan dengan Orang Terpercaya
Jika Anda merasa sulit mengendalikan perilaku pembelian impulsif, bicaralah dengan seseorang yang Anda percayai seperti teman dekat, anggota keluarga, atau penasihat keuangan. Mereka dapat memberikan dukungan, saran, dan akuntabilitas yang diperlukan untuk membantu Anda mengatasi kebiasaan belanja impulsif dan mengembangkan kebiasaan belanja yang lebih sehat.
Misalnya, Anda bisa meminta pasangan atau teman Anda untuk membantu Anda membuat keputusan belanja yang lebih bijak atau mendukung Anda agar tetap berpegang pada anggaran belanja yang telah ditetapkan.