Dilansir dari New Atlas (12/10), perumahan telah lama dikenal sebagai faktor penentu sosial yang penting bagi kesehatan. Namun kurangnya perumahan yang aman, nyaman, berkualitas baik dan terjangkau telah dikaitkan dengan sejumlah dampak buruk terhadap kesehatan mental dan fisik.
Para peneliti menggunakan data survei sosial dan informasi epigenetik, yang mengukur metilasi rantai DNA, untuk memahami bagaimana perumahan mempengaruhi kesehatan. Metilasi DNA merupakan perubahan kimia pada DNA yang dapat dipengaruhi oleh perilaku dan lingkungan, tanpa mengubah kode genetik itu sendiri.
Penelitian tersebut melibatkan 1.420 responden dari British Household Longitudinal Study dan British Household Panel Survey. Para peneliti mempertimbangkan berbagai elemen perumahan, antara lain kepemilikan tanah, jenis bangunan, dukungan dana dari pemerintah, dan lokasi perumahan.
Mereka juga mempertimbangkan elemen psikososial seperti biaya perumahan, tunggakan pembayaran dan kepadatan penduduk.