NEWS

Ikapi: Indonesia tidak pernah kekurangan penulis berkualitas

Ikapi: Indonesia tidak pernah kekurangan penulis bermutu

Jakarta (ANTARA) – Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman menyatakan hingga saat ini Indonesia tidak pernah kekurangan penulis berkualitas.”Kita tidak pernah kekurangan penulis-penulis yang baik. Untuk itu, di Festival Buku Frankfurt ini kita berupaya mencari penulis-penulis baru yang berpotensi untuk menulis buku-buku yang berkualitas,” kata Arys dalam konferensi pers Kemajuan Indonesia Menuju Festival Buku Frankfurt 2023 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. dan Perpustakaan Kebudayaan di Jakarta, Rabu (11/10).

Namun menurutnya, saat ini Indonesia masih memiliki tantangan terkait hilirisasi buku berkualitas.

“Kita boleh menerbitkan banyak buku yang berkualitas, tapi buku yang berkualitas juga memerlukan hilirisasi yang baik. Untuk itu yang terpenting adalah meningkatkan akses terhadap buku-buku tersebut,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, tanggung jawab pemerintah tidak hanya meningkatkan akses terhadap buku-buku pendidikan, tetapi juga membudayakan kebiasaan membaca.

Ia menambahkan, Indonesia berpeluang memperkenalkan buku bergambar anak di kancah internasional.

“Ada peluang bagi Indonesia untuk buku bergambar anak, kekayaan budaya kita yang menjadi nilai tambah bagi dunia internasional,” ujarnya.

“Dengan memfasilitasi penerbit, bandar taruhan dapat memperluas jaringannya dengan penerbit, agen hak cipta, dan distributor buku dari berbagai negara,” jelasnya.

Saat ini, kata dia, Indonesia mempunyai tantangan bagaimana menjaga persaingan buku antar medium.

“Meski saat ini buku sedang bersaing dengan video, namun terbukti dunia membaca dan menulis juga tidak ketinggalan. Di masa pandemi, terbukti minat terhadap buku audio meningkat, selain itu minat membaca konten melalui email dan Percakapan di media pesan singkat meningkat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Buku Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Supriyatno mengatakan, Pusat Buku Badan Standar Pendidikan, Kurikulum dan Penilaian (BSKAP) telah berupaya untuk melatih para praktisi buku.

“Kami di pusat buku, sesuai tugas dan fungsinya, memberikan pembinaan kepada para praktisi buku melalui workshop, seminar, pelatihan, termasuk sertifikasi bagi para praktisi. Ke depan, kami berharap para penulis bisa lebih berkembang,” kata Supriyatno.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan upaya grading buku yang bertujuan untuk memberikan bacaan sesuai dengan tingkat kemampuan membaca sehingga buku dapat sampai kepada pihak yang membutuhkan dengan lebih tepat.

“Jadi buku ini kami buat agar tidak membosankan dan tidak seram karena buku ini sudah di-leveling, disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca, saat ini kami sedang mengembangkan model A dan B untuk pembaca awal, serta D dan E untuk pembaca awal. pembaca tingkat lanjut untuk novel, komik dan lain-lain,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penilaian terhadap buku pendidikan sebagai bentuk pengendalian mutu buku di sekolah yang dilakukan secara online dan melibatkan profesional, akademisi, dan praktisi.

Reporter: Lintang Budiyanti Prameswari
Redaktur: Herry Soebanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version