Samarinda (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan hujan sedang hingga lebat yang turun pada Selasa sore hingga malam hari menyebabkan banjir di 22 lokasi di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.Menurut Kepala BPBD Kota Samarinda Suwarso, curah hujan yang mencapai 79,8 milimeter pada pukul 17.00 hingga 19.00 Wita menyebabkan Sungai Mahakam meluap dan membanjiri wilayah sekitarnya.
Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Mahakam dan saluran air tidak mampu menampung debit air hujan, kata Suwarso.
Menurut dia, banjir terjadi di kawasan Jalan Pasundan, Simpang Awang Long, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Flyover Juanda, Jalan Kebun Agung, Jalan KS Tubun, Jalan Antasari, Jalan Ahmad Dahlan, dan Simpang Diponegoro.
Simpang Agus Salim, Jalan Mugirejo, Simpang Lembuswana, Jalan Sentosa Dalam, Jalan Pelabuhan, Jalan Pelita, Jalan Kapten Sudjono, Jalan Katamso, Jalan Panglima Batur, Jalan M Yamin, Jalan Abdul Hasan, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Cendana juga terendam banjir.
Rata-rata ketinggian air di lokasi banjir berkisar 20 cm hingga 50 cm, kata Suwarso.
Ia mengatakan, saat banjir terjadi, terjadi kebakaran akibat korsleting pada mesin speed boat di Desa Baqa, Jalan Bung Tomo, Kecamatan Samarinda Seberang.
“Tidak ada longsor. Hanya ada satu pohon tumbang di kawasan Universitas Mulawarman,” ujarnya.
Ia mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan saat kondisi cuaca ekstrem.
Jika memerlukan bantuan atau informasi terkait bencana, warga dapat menghubungi BPBD Kota Samarinda melalui nomor 0541-2089-891.
“Kami siap melayani korban banjir yang membutuhkan pertolongan,” kata Suwarso.
Ia menjelaskan, Pemkot Samarinda telah berupaya mempercepat penyelesaian proyek penanganan banjir di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur tersebut.
Proyek yang dimaksudnya antara lain normalisasi drainase, pengerukan sungai, dan penertiban pemukiman di kawasan bantaran sungai.
Normalisasi drainase bertujuan untuk meningkatkan kapasitas saluran air agar tidak meluap saat hujan, kata Suwarso.
Menurut dia, Pemkot Samarinda sedang berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai dalam pelaksanaan proyek pengerukan sedimen penyebab pendangkalan sungai.
“Pembongkaran rumah yang berada di bantaran sungai itu dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Suwarso mengimbau warga turut menjaga kebersihan lingkungan guna meminimalisir risiko banjir saat musim hujan.
“Kami juga menghimbau masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan khususnya saluran air agar tidak mudah tersumbat dan menimbulkan banjir,” ujarnya.
Baca juga:
BPBD memantau jalan yang terendam banjir di Samarinda
Pemprov Kaltim membantu penanganan banjir di Samarinda
Wartawan : Ahmad Rifandi
Redaktur: Maryati
Hak Cipta © ANTARA 2024