NEWS

Himki berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang industri mebel dan kerajinan

Himki berkomitmen tingkatkan kualitas SDM industri mebel dan kerajinan

SDM merupakan salah satu pilar penting dari tiga pilar penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia selain investasi dan teknologi

Jakarta (ANTARA) – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menyatakan berkomitmen untuk terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) industri furnitur dan kerajinan nasional.Ketua Umum Himki Abdul Sobur menyatakan sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam industri furnitur dan kerajinan serta berperan sentral dalam menentukan nilai produk.

“SDM merupakan salah satu pilar penting dari tiga pilar penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia selain investasi dan teknologi,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Namun diakui Abdul Sobur, hingga saat ini beberapa perusahaan masih kesulitan mencari pekerja siap pakai, terutama pekerja yang memiliki keterampilan dengan kompetensi khusus dan bersertifikat.

“Hal ini disebabkan lemahnya regenerasi tenaga kerja di sektor industri mebel dan kerajinan saat ini,” ujarnya.

Di sisi lain, tambahnya, industri mebel dan kerajinan saat ini mengalami persaingan yang tinggi dengan sektor industri lain yang berkembang dengan tawaran pendapatan yang tidak kalah bagusnya.

Sehingga, menurutnya, hal ini semakin mempersulit para pelaku industri furnitur dan kerajinan dalam mencari pekerja.

Dikatakannya, guna mengatasi tingginya persaingan mendapatkan tenaga kerja, Himki berharap pemerintah membuat aturan mengenai zonasi/kawasan industri atau peruntukan jenis industri agar tidak terjadi perebutan tenaga kerja.

Terkait hal tersebut, lanjut Abdul Sobur, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kementerian Perindustrian, Masrokhan di Yogyakarta, Selasa (14/11).

Dalam kesempatan itu, Himki menyampaikan sejumlah saran kepada pemerintah melalui Kepala BPSDMI, antara lain perlunya peningkatan anggaran beasiswa mahasiswa Politeknik Industri Mebel dan Pengolahan Kayu (Polifurnika) serta pemberian beasiswa mahasiswa pada perguruan tinggi yang mempunyai jurusan penunjang industri mebel dan kerajinan.

Pemerintah memandang perlu untuk mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi yang terkait dengan industri mebel dan kerajinan untuk mencapai link and match dengan industri.

Kemudian menyelenggarakan pelatihan teknik produksi bagi tenaga kerja baru untuk mendukung pengembangan industri mebel dan kerajinan, termasuk bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan pemerintah daerah di sentra industri mebel dan kerajinan.

Membangun pusat pelatihan terpadu dengan pusat desain di kawasan pusat atau basis industri sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke tingkat kompetensi yang layak dengan standar global.

Pemerintah perlu membangun Furniture Community College, sebagai upaya menyediakan tenaga kerja industri menengah yang berkelanjutan pada basis industri utama jangka panjang.

Terkait lulusan Polyfurnika, Abdul Sobur memastikan seluruh lulusan akan terserap oleh industri yang dibinanya dan untuk permasalahan kekurangan tenaga pengajar, HIMKI siap membantu berkontribusi dan memberikan solusi.

Sementara itu, Masrokhan berharap dapat terus menjalin kerja sama dengan Himki, khususnya dalam memajukan sumber daya manusia industri furnitur dan kerajinan nasional.

Baca juga: Himki Optimalkan Pasar Negara Berkembang untuk Dongkrak Ekspor Furnitur

Baca juga: Himki: TEI 2023 Peluang Industri Mebel dan Kerajinan Perluas Pasar

Baca juga: Menperin minta industri furnitur dan kerajinan perluas pasar ekspor

Wartawan: Subagyo
Redaktur: Ahmad Buchori
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version