Bandung (ANTARA) –
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Harto Wardoyo mengatakan, strategi penurunan prevalensi stunting harus mengatasi permasalahan di hulu, yakni mempersiapkan kehamilan dengan lebih baik.
“Harapan saya segera diblokir di hulu. Jadi semua yang mau menikah, yang mau hamil diselamatkan dulu, misalnya kita tahu saat ini ada 20 persen remaja putri yang anemia, Jadi atasi dulu,” ujarnya usai pelantikan duta Ibu Anak Angkat Stunting. (BAAS) di Makodam Siliwangi Bandung, Kamis (14/9) malam.
Baca juga: Kepala BKKBN Tekankan Pentingnya Pengendalian Angka Kehamilan Tidak Diinginkan
Ia pun mencontohkan, tantangan di Jawa Barat adalah bagaimana menurunkan angka pernikahan dini dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Menurut Hasto, di Jabar misalnya, dalam setahun 800 ribu orang melahirkan, lalu sekitar 400 ribu orang menikah. Harapan saya, yang nikah 400 ribu, di tahun pertama bisa melahirkan sekitar 300 ribu dan ini harus dibendung dengan berbagai program, ujarnya.
Pada bagian lain, Hasto juga mengungkapkan bahwa saat ini ada tantangan baru untuk mengatasi stunting, yaitu menunda pernikahan (menunda pernikahan) agar kita tidak terjebak dalam pernikahan terlalu dini.
“Saat ini perempuan di perkotaan cenderung menunda pernikahannya. Sedangkan kalau menikah setelah usia 35 tahun, itu tidak baik. Karena perempuan dan laki-laki di atas 35 tahun sudah mulai menua. Jadi kalau melahirkan, kemungkinan ada kelainan pada anak. lebih besar,” ujarnya.
Baca juga: Orangtua Harus Dalam Keadaan Sehat Saat Merencanakan Kehamilan
Hasto mengapresiasi gerakan percepatan penurunan stunting di Jabar yang melibatkan pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat agar semakin inklusif.
“Kita optimistis karena Jabar punya pergerakan yang luar biasa. Kita juga didukung oleh LSM seperti INEY (Investing Nutrition and Early Year), negara-negara lain juga mendukung Jabar. Harapan saya akhir tahun ini, Jabar stunting angka prevalensinya akan mencapai 17 persen,” ujarnya.
Baca juga: Sensitif Berikan Edukasi Pernikahan dan Kehamilan Melalui “Perjalanan Positif”
Sebelumnya, Hasto Wardoyo mengukuhkan Ketua Umum Persatuan Istri Angkatan Darat (Persit) Kartika Chandra Kirana Rahma Dudung Abdurachman sebagai Duta Ibu Asuh Anak Stunting (BAAS).
Didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dr. H.Dudung Abdurachman, SE, MM, Rahma menerima songket dan sertifikat pengukuhan di Mako I KODAM III/Siliwangi, Bandung.
Pada acara yang dikemas dengan tema “Wawangi Wangsit Siliwangi” ini juga dilakukan Penobatan Kasad Sebagai Bapak Angkat Kebudayaan Jawa Barat dan Banten, penyerahan Wangsit Siliwangi dan deklarasi kewarganegaraan oleh para eks anggota NII. .
Sejumlah pertunjukan seni Sunda ditampilkan selama hampir tiga jam, mulai dari angklung Saung Ujo, tari Jaipong, atraksi Raja Dogar (Domba Garut), dan lagu-lagu populer Sunda karya Kang Sule.
Wartawan: Budhi Santoso
Editor: Bagus Susilo
HAK CIPTA © ANTARA 2023