1. Muncul flek atau pendarahan dari vagina
Flek atau pendarahan pada vagina seringkali menjadi alarm bagi wanita yang sedang hamil. Pada kehamilan kosong, perdarahan ini bisa terjadi karena plasenta geraham yang tumbuh di dalam rahim rusak atau berdarah. Bercak atau pendarahan bisa terjadi secara tiba-tiba atau berkepanjangan.
Namun, penting untuk diingat bahwa pendarahan saat hamil tidak selalu menandakan kehamilan kosong. Terkadang, pendarahan juga bisa terjadi pada kehamilan normal, seperti implantasi atau tanda awal keguguran. Oleh karena itu, penting bagi wanita yang mengalami flek atau pendarahan pada vagina saat hamil untuk segera berkonsultasi ke dokter.
2. Kram Perut
Kram perut merupakan salah satu gejala yang bisa dirasakan oleh wanita yang mengalami kehamilan kosong. Kondisi ini terjadi ketika kantung kehamilan terbentuk di dalam rahim, namun tidak ditemukan embrio yang berkembang di dalamnya.
Kram perut biasanya terjadi karena rahim berkontraksi untuk mengeluarkan kantung kehamilan yang kosong. Sensasi ini bisa dirasakan seperti sakit perut, atau kram yang sering terjadi saat menstruasi. Beberapa wanita juga bisa mengalami pendarahan ringan saat mengalami kehamilan kosong.
3. Penurunan kadar hCG
Hamil batal atau yang juga sering disebut dengan “mola hidatidosa” merupakan suatu kondisi yang cukup jarang terjadi pada ibu hamil. Pada kehamilan kosong, kantung kehamilan terbentuk di dalam rahim namun tidak ditemukan embrio atau janin di dalamnya.
Penurunan kadar hCG (human chorionic gonadotropin) merupakan salah satu gejala yang sering terjadi pada kehamilan kosong. hCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan. Kadar HCG yang rendah atau tidak meningkat sebagaimana mestinya, merupakan tanda kehamilan kosong.
Penurunan kadar hCG ini bisa ditandai melalui beberapa gejala, seperti pendarahan yang lebih banyak saat menstruasi, nyeri panggul yang tidak biasa, atau mungkin tidak adanya tanda-tanda kehamilan lain seperti mual atau pusing. Meski tidak ditemukan embrio, namun pada kehamilan kosong tetap terjadi pembentukan kantung kehamilan yang biasanya terjadi karena adanya masalah genetik, atau kelainan pada plasenta. Kondisi ini memerlukan penanganan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
3. Detak jantung bayi tidak terdeteksi
Salah satu tanda utama kehamilan kosong adalah detak jantung bayi yang tidak terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan USG (USG). Mendeteksi detak jantung bayi merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh para calon ibu. Namun pada kasus kehamilan kosong, rasa kecewa bisa dirasakan karena detak jantung bayi tidak terdengar.
Biasanya kondisi ini terjadi pada awal kehamilan, sekitar 6 hingga 7 minggu. Penyebab utama kehamilan kosong ini masih belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang diduga berperan antara lain masalah genetik, kelainan kromosom embrio, atau masalah implantasi embrio di dinding rahim. Jika detak jantung bayi tidak terdeteksi pada awal kehamilan, dokter akan melakukan pemeriksaan
4. Tanpa Embrio
Biasanya kehamilan kosong terjadi karena adanya kelainan kromosom pada embrio yang menyebabkan embrio tidak berkembang dengan baik. Akibatnya embrio tidak tumbuh dan hanya terbentuk kantung kehamilan di dalam rahim. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan kosong antara lain usia ibu yang lebih tua, riwayat kehamilan kosong sebelumnya, dan masalah hormonal.
Gejala hamil kosong bisa mirip dengan gejala hamil normal, seperti mual, mengantuk, tidak menstruasi, dan payudara lebih sensitif. Namun, USG akan menunjukkan kantung kehamilan kosong tanpa embrio yang terdeteksi.
Jika didiagnosis hamil kosong, dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan. Penanganannya bisa berupa pengangkatan kantung kehamilan melalui prosedur yang disebut kuretase, atau terapi hormon untuk memicu rahim mengeluarkan kantung kehamilan secara alami.