Gus Yahya tegaskan sekadar pelaksana keputusan Syuriah PBNU
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga menyampaikan bahwa istigasah dalam rangka Harlah ke-101 NU merupakan tonggak perjuangan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia dalam mewujudkan kemaslahatan bagi alam semesta.
“Ini kita jadikan saja sebagai penanda HUT NU yang ke 101. Setelah ini kita akan terus mendoakan apapun yang kita bisa untuk kemaslahatan NU, kemaslahatan Islam, kemaslahatan negara bangsa NKRI. , demi kemaslahatan umat manusia secara keseluruhan,” ujarnya.
Menurut Yahya, 101 tahun perjuangan NU terasa lama sekali, namun sebenarnya tidak jadi soal karena perjuangan organisasi itu dimaksudkan untuk bertahan selamanya.
Karena niat dan ‘ghirah’ (spirit) para pendiri Nahdlatul Ulama, para pemimpin Nahdlatul Ulama adalah berjuang bersama Nahdlatul Ulama selamanya ‘ila yaumil qiyamah’ (sampai hari kiamat),” ujarnya.
Istigasah ini dipimpin oleh Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori dan ditutup dengan doa oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
Usai istigasah, tumpeng dipotong oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang diserahkan kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, dan Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran KH Mu’tashim Billah secara berurutan.
Baca juga: PBNU Nonaktifkan Erick Thohir sebagai Ketua Lakpesdam NU
Wartawan: Luqman Hakim
Redaktur: Sambas
Hak Cipta © ANTARA 2024