Saya tidak tahu siapa makelar barang tak bergerak yang dimaksud? Tapi mungkin sama saja dengan ‘konsultan, kongkonane wong kesulitan’ (perintah masyarakat yang kesulitan) Surabaya (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf mengomentari cuitan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di akun media sosial X memintanya untuk tidak memperhatikan “broker bernama Saipul”.”Entah broker yang dimaksud itu apa? Tapi mungkin sama saja dengan ‘konsultan, kongkonane wong kesulitan’ (perintah orang yang kesulitan),” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, sambil tertawa saat ditemui di Surabaya. , Jawa Timur, Senin.
Dalam cuitan Muhaimin di akun X @cakiminNOW, tertulis “Selamat pagi pejuang perubahan! Teruslah berkarya untuk menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan calo bernama Saipul yang mengatasnamakan NU, padahal dia hanya seorang perantara.”
Meski hanya menyebut nama “Saipul”, cuitan tersebut diduga merupakan respons atas pernyataan Saifullah Yusuf yang mengajak PKB kembali ke pangkuan dan menempuh jalan yang sama seperti Nahdlatul Ulama pada Minggu (18/2).
“Apakah ada yang salah dengan pernyataan saya? Saya hanya meminta PKB percaya dengan hasil quick count. Di penghitungan, parpol mengakui hasilnya, tapi di penghitungan pilpres belum mengakuinya?” kata Gus Ipul.
Baca juga: PBNU Minta Semua Partai Hormati Hasil Pilpres 2024
Baca juga: Gus Ipul: Mekanisme pemilu sudah diatur agar tidak ada kecurangan
Wakil Gubernur Jatim 2009-2019 menyarankan, jika PKB tergabung dalam NU, diharapkan meminta nasihat kepada Rais Aam dan Ketua Umum PBNU.
“Jangan asal klaim ke pihak NU, tapi jangan pernah konsultasi, minimal minta nasehat. Sekali lagi saya kurang paham dengan tweetnya (Cak Imin), tapi lihat baik-baik pernyataan saya, bisa dibaca lagi. Mohon dipertimbangkan Kalau mau, kalau tidak, jangan apa-apa, begitu saja,” kata keponakan Gus Dur itu.
Sedangkan terkait hasil Pilpres, jika dirasa ada kendala, silakan ikuti prosedurnya, karena proses dan tahapan Pemilu 2024 harus tetap berjalan.
“Kalau ada yang menganggapnya curang, saya hormati, tapi semua ada prosesnya. Saya juga sudah tiga kali ikut Pilkada Jatim, ada perselisihan dan dibawa ke Mahkamah Konstitusi. Dan itu tidak jadi masalah, ” dia berkata.
Kendati demikian, Gus Ipul yang juga mantan Sekjen PKB menilai hasil quick count juga patut dijadikan landasan karena selama ini hasilnya tidak jauh berbeda dengan real count atau manual count KPU.
Apalagi posisi saat ini sangat jauh dari perolehan suara (penghitungan Pilpres). Oleh karena itu, mari kita ciptakan suasana sejuk, kata politikus yang kini menjabat Wali Kota Pasuruan itu.
Wartawan : Fiqih Arfani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Hak Cipta © ANTARA 2024