Jakarta (ANTARA) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan Gunung Lewotobi Laki yang terletak di tenggara Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami peningkatan energi letusan.
“Gempa terus menerus cenderung amplitudonya meningkat sehingga mengindikasikan adanya peningkatan energi letusan,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Pada tanggal 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA, PVMBG mengumumkan peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi Men dari sebelumnya level III atau waspada menjadi level IV atau waspada.
Level IV merupakan status tertinggi suatu gunung api yang menandakan terjadinya erupsi atau erupsi yang dapat mengancam pemukiman di sekitar gunung tersebut.
Pada tanggal 1 hingga 9 Januari 2024, kata Hendra, PVMBG mencatat terjadi peningkatan tinggi kolom letusan maksimum sebesar 1.500 meter dari pusat letusan yang berada di wilayah barat laut kawah Gunung Lewotobi Lakila.
Dalam kurun waktu sembilan hari tersebut, tercatat 3 kali gempa erupsi, 1 kali gempa guguran, 90 kali gempa hembusan, 1 kali gempa frekuensi rendah, 45 kali gempa vulkanik dangkal, 150 kali gempa vulkanik dalam, 4 kali gempa tektonik lokal, dan 14 kali gempa tektonik jauh. kali, dan getaran terus menerus sebanyak 5 kali.
Pancaran api dan lontaran material pijar di puncak serta aliran lava pada rekahan yang mengarah barat laut ke utara dari puncak juga terlihat dari pos pengamatan.
Letusan Gunung Lewotobi Laki yang terus menerus menandakan aktivitas masih tinggi, kata Hendra.
PVMBG meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat letusan dan perluasan sektor 5 kilometer arah barat laut hingga utara.
Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir lahar dingin di sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki.
“Masyarakat yang terkena dampak abu vulkanik agar menggunakan masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernafasan,” pesan Hendra.
Gunung Lewotobi yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut merupakan gunung api kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores.
Gunung tersebut terdiri dari dua puncak yaitu Gunung Lewotobi untuk Pria dan Gunung Lewotobi untuk Wanita.
PVMBG melakukan pemantauan secara visual dan instrumental dari pos pengamatan yang terletak di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: PVMBG Himbau Tinggalkan Desa Dulipali Usai Kenaikan Status Gunung
Baca juga: Tim SAR Evakuasi 11 Warga Dulipali Usai Kenaikan Status Lewotobi
Reporter: Sugiharto Purnama
Redaktur: Triono Subagyo
Hak Cipta © ANTARA 2024