Bandung (ANTARA) – Tiga kali gempa bumi di Kabupaten Sumedang pada akhir tahun 2023 dikabarkan menyebabkan keretakan di beberapa lokasi, mulai dari terowongan ganda Tol Cisumdawu hingga tembok rumah sakit setempat.Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin, mengungkapkan, BPBD setempat telah melakukan kajian cepat terhadap situasi dan mencatat dampak kerusakan di lapangan, laporan visual sementara menunjukkan ringan hingga sedang. kerusakan pada beberapa rumah dan sekolah, terutama di kawasan tersebut. Babakan Hurip, Sumedang.
Gempa berkekuatan M 4,8 (ketiga) menyebabkan retak ringan pada dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak manajemen telah melakukan asesmen dan tindakan lain yang dianggap perlu. Namun terkait retakan tersebut dipastikan tidak mengganggu lalu lintas untuk sementara waktu. dan kondisi masih aman terkendali,” ujarnya. .
Di sisi lain, gempa juga menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang Selatan mengalami kerusakan ringan pada plafon dan retakan pada dinding. Pemkab Sumedang meminta seluruh pasien dan petugas rumah sakit untuk sementara waktu meninggalkan gedung sebagai tindakan pencegahan hingga situasi dapat dipastikan aman.
Baca juga: 331 pasien RSUD Sumedang dievakuasi sementara akibat gempa
Baca juga: Puluhan Rumah Rusak Akibat Gempa M4.8 di Sumedang
Baca juga: BMKG: Gempa Sumedang dipicu oleh sesar yang belum terpetakan
Diketahui, pada periode Tahun Baru, terdapat tiga gempa bumi yang terjadi di Sumedang, yakni gempa berkekuatan magnitudo 4,1 pada pukul 14.35 WIB, magnitudo 3,4 pada pukul 15.38 WIB, dan gempa magnitudo 4,8 pada pukul 20.34 WIB.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama berkekuatan M 4,1 berpusat di 6,48 Lintang Selatan dan 107,93 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer. Gempa kedua berkekuatan M 3,4 pada kedalaman 6 kilometer berada pada 6,84 LU dan 107,34 BT, dan gempa ketiga (guncangan utama) atau M 4,8 terletak dekat episentrum gempa sebelumnya yakni pada 6,85 LU dan 107,94 BT. Bujur dengan kedalaman 5 kilometer.
Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya, dan Mineral (ESDM), gempa ini diduga disebabkan oleh aktivitas aktif sesar Cileunyi – Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi episentrum gempa dan kedalaman dari data BMKG.
Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar sebelah kiri, sebarannya dimulai dari selatan Desa Tanjungsari dan berlanjut ke timur laut hingga ke lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju gesernya berkisar antara 0,19 – 0,48 mm. /tahun.
Baca juga: Gempa Sumedang, Pj Gubernur Jabar Pastikan RSUD mendapat perhatian khusus
Baca juga: Badan Geologi Paparkan Analisa Gempa di Sumedang
Baca juga: Basarnas pantau wilayah terdampak gempa Sumedang
Wartawan: Ricky Prayoga
Redaktur: Riza Mulyadi
Hak Cipta © ANTARA 2024