MOSKOW (ANTARA) – Gedung Putih pada Minggu mengecam keras janji mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk tidak melindungi sekutu NATO dari kemungkinan serangan secara cuma-cuma jika ia terpilih kembali sebagai presiden.Gedung Putih menyebut perilaku Trump “mengerikan” dan “tidak dapat diterima.”
Sebelumnya pada hari Sabtu (10/2), Trump mengatakan kepada para pendukungnya pada kampanye di Carolina Selatan bahwa selama masa kepresidenannya, pemimpin negara anggota NATO yang tidak disebutkan namanya telah bertanya kepadanya apakah Amerika Serikat akan mendukung aliansi tersebut jika terjadi kemungkinan serangan Rusia.
Trump menanggapinya dengan jawaban negatif, dengan mengatakan bahwa negara-negara NATO tidak cukup berinvestasi di bidang pertahanan.
Mantan presiden AS itu juga bersikeras mendorong Rusia untuk “melakukan apa pun yang mereka inginkan,” dan menambahkan bahwa negara-negara anggota NATO “harus menanggung akibatnya.”
“Berkat kepemimpinan Presiden (Joe) Biden yang berpengalaman, NATO kini menjadi yang terbesar dan paling vital yang pernah ada. Mendorong invasi sekutu dekat kita oleh rezim pembunuh adalah hal yang mengerikan dan tidak dapat diterima,” kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates seperti dikutip Media Bukit.
Hal ini juga dianggap membahayakan keamanan nasional Amerika, stabilitas global, dan perekonomian domestik AS, lanjutnya.
Pada bulan Januari, Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia Sergei Naryshkin mengatakan bahwa laporan tentang dugaan rencana Rusia untuk menyerang NATO adalah bagian dari perang informasi yang bertujuan untuk membenarkan agresi Barat terhadap Moskow.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga terus menerus mengatakan dalam berbagai kesempatan bahwa Moskow tidak memiliki keinginan atau kebutuhan untuk menyerang pihak mana pun, seperti dilansir Sputnik.
Baca juga: Menteri Pertahanan Denmark: Rusia bisa menyerang negara-negara NATO dalam 3-5 tahun
Baca juga: Pemerintah China Tak Masalah Jika Trump Kembali Menjadi Presiden AS
Penerjemah: M Razi Rahman
Redaksi: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2024