Jenis penelitian etnografi dapat dibedakan menjadi dua kategori utama, berikut gambarannya.
1. Etnografi Realis
Etnografi realis merupakan jenis etnografi yang mengambil pendekatan tradisional. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai pengamat luar yang mencoba memahami dan mendokumentasikan data atau situasi dari sudut pandang orang ketiga. Peran orang ketiga menjadi penting karena dapat memberikan pandangan yang lebih obyektif terhadap fenomena yang diteliti.
Para etnografer realis berusaha memposisikan diri mereka “di belakang layar” dan menampilkan opini obyektif para partisipan sebagai “fakta sosial”. Penelitian etnografi realis berupaya menghindari prasangka pribadi dan politik dan membenarkan temuannya sebagai “fakta sosial”.
2. Etnografi Kritis
Etnografi kritis merupakan jenis etnografi yang lebih kontemporer. Dalam penelitian ini, peneliti berpartisipasi aktif dalam kelompok sosial budaya yang diteliti. Para etnografer kritis menanggapi kondisi masyarakat saat ini dengan berasumsi bahwa sistem kekuasaan, prestise, dan hubungan otoritas sering meminggirkan individu dari berbagai kelas, ras, dan gender.
Akibatnya, suara individu yang hidup dalam situasi atau konteks yang diteliti menjadi sangat penting. Etnografi kritis cenderung memiliki unsur emansipatoris, artinya penelitian ini dapat berkontribusi dalam mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan dan ketidakadilan dalam masyarakat.
Tujuan Studi Etnografi
Tujuan penelitian etnografi adalah untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam dan kaya tentang bagaimana dan mengapa orang berpikir, berperilaku, dan berinteraksi seperti yang mereka lakukan dalam komunitas atau organisasi tertentu, yang sering disebut sebagai bidang studi. Lebih penting lagi, tujuan etnografi adalah memahami hal-hal tersebut dari sudut pandang pembelajar, yang disebut “perspektif emik” atau “sudut pandang orang dalam”.
Dengan demikian, etnografi tidak hanya berfokus pada pendokumentasian praktik dan interaksi, namun juga berupaya menggali makna dan makna yang terkandung dalam perilaku dan kehidupan sehari-hari yang diteliti. Para etnografer berusaha memahami bagaimana individu dalam komunitas memandang dan memberi makna pada pengalaman mereka.
Selain itu, etnografi bertujuan untuk menempatkan temuan-temuan tersebut dalam konteks sejarah dan lokal. Artinya peneliti etnografi berupaya memahami perubahan sejarah, tradisi, dan aspek lokal yang mempengaruhi kehidupan dan budaya kelompok yang diteliti. Selain itu, para etnografer juga berupaya mengidentifikasi hubungan antara temuan mereka dengan kekuatan sosial dan struktur masyarakat yang lebih besar.