NEWS

Endapan kuarter dan batuan tersier perkuat guncangan gempa di Banten

Endapan kuarter dan batuan tersier perkuat guncangan gempa di Banten

Jakarta (ANTARA) – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan pelapukan endapan batuan kuarter dan tersier memperkuat efek guncangan dan rawan gempa bumi di perairan selatan Provinsi Banten.

“Wilayah selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Sukabumi tergolong rawan gempa dan tsunami, sehingga upaya mitigasi harus lebih ditingkatkan melalui mitigasi struktural dan non-struktural,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Pada tanggal 25 Februari 2024, terjadi dua kali gempa bumi kuat yang mengguncang pesisir selatan Provinsi Banten.

Lokasi terdekat dengan episentrum gempa adalah wilayah selatan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten, serta Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Morfologi wilayah umumnya berupa dataran, dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal. Daerah pesisir pada umumnya tersusun atas tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E).

Daerah ini umumnya tersusun atas batuan tersier berupa batuan sedimen (batupasir, lempung, batulanau, batu gamping) dan sisa vulkanik, serta endapan kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai, sisa vulkanik muda, dan aluvial lokal. rawa.

Berdasarkan data posisi episenter gempa, kedalaman, dan mekanisme sumber dari BMKG, gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas zona subduksi dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif barat laut hingga tenggara.

Badan Geologi mengungkapkan, sebaran kawasan permukiman yang terdampak guncangan gempa sebagian besar berada di kawasan rawan bencana gempa tinggi. Gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami meskipun pusat gempa berada di laut, dan diperkirakan tidak mengakibatkan deformasi bawah air yang dapat memicu tsunami.

Badan Geologi menyatakan bangunan di ketiga kawasan tersebut harus dibangun dengan konstruksi tahan gempa untuk menghindari risiko kerusakan. Bangunan juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

Reporter: Sugiharto Purnama
Redaktur: Bambang Sutopo Hadi
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version