Memasuki paruh kedua tahun ini, selesainya pemilu dan potensi penurunan suku bunga global diperkirakan akan perlahan mengurangi tekanan perekonomianJakarta (ANTARA) – Ekonom Bank Permata Josua Pardede optimistis perekonomian Indonesia pada 2024 bisa tumbuh 5,07 persen (tahun ke tahun/yoy).“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tetap kuat, tumbuh sebesar 5,07 persen,” kata Josua saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Optimisme tersebut mengingat kinerja perekonomian pada tahun 2023 yang mampu tumbuh sesuai prediksi di atas 5 persen.
Menurutnya, perekonomian Indonesia pada tahun 2023 menghadapi tantangan normalisasi dari realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang mencatatkan basis yang tinggi (basis tinggi) serta perlambatan ekonomi global.
Meski demikian, perekonomian Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05 persen yoy sepanjang tahun 2023.
Dengan ekspektasi pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, Josua memperkirakan perekonomian Indonesia pada tahun 2024 akan ditopang oleh permintaan domestik.
Namun pada paruh pertama tahun ini, perekonomian Indonesia berpotensi menghadapi tantangan baik dari faktor internal maupun eksternal.
Dari dalam negeri, potensi peningkatan inflasi pangan akibat El Nino berpotensi mempengaruhi konsumsi rumah tangga.
Selain itu, ketidakpastian akibat pemilu 2024 membuat investor memilih tunggu dan lihatsehingga berpotensi mempengaruhi pembentukan modal tetap bruto (PMTB).
Sementara dari sisi eksternal, risiko melambatnya kinerja ekspor akibat perlambatan perekonomian juga dinilai perlu mendapat perhatian.
Meski begitu, peluang pertumbuhan masih ada, termasuk peningkatan belanja pemerintah terkait pemilu 2024 dan percepatan proyek strategis nasional (PSN), kata Josua.
Memasuki paruh kedua tahun ini, selesainya pemilu dan potensi penurunan suku bunga global diperkirakan akan perlahan mengurangi tekanan perekonomian. Dengan cara ini, investasi langsung dan arus masuk modal diperkirakan akan meningkat.
“Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 juga akan didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter yang cenderung pro pertumbuhan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dirancang sebagai peredam kejutakselerator transformasi ekonomi, sekaligus instrumen mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan BI terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang baik sehingga pro-stabilitas juga bukan pro-pertumbuhan menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 akan menjadi yang tertinggi di dunia
Baca juga: Ekonom Sebut Perekonomian 2023 Mampu Tumbuh Sesuai Prediksi
Baca juga: BPS Sebut Perekonomian Indonesia Tumbuh Solid di 2023
Wartawan : Imamatul Silfia
Editor: Kelik Dewanto
Hak Cipta © ANTARA 2024