Ramallah (ANTARA) – Duta Besar pertama Arab Saudi untuk Palestina Naif bin Bandar Al Sudairi tiba di Tepi Barat pada Selasa (26/9).Duta Besar non-residen untuk Palestina dan Konsul Jenderal Non-residen di Yerusalem menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas di markas besar kepresidenan di Ramallah, menurut laporan Kantor Berita Palestina WAFA.
Al Sudairi tiba di Tepi Barat di tengah upaya Israel untuk menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi.
Dalam pertemuan tersebut, Abbas menyambut Al Sudairi dan mengatakan kunjungannya ke Palestina dan penunjukannya sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Negara Palestina akan berkontribusi untuk “memperkuat hubungan persaudaraan erat yang mengikat kedua negara dan masyarakat mereka yang memiliki ikatan persaudaraan tersebut.” Duta Besar pertama Arab Saudi untuk Palestina, Naif bin Bandar Al-Sudairi berbicara kepada media saat tiba di Ramalah, Tepi Barat Palestina, Selasa (26/9/2023), lapor kantor berita resmi Palestina WAFA. ANTARA/Xinhua/aa.
Duta Besar Arab Saudi mengatakan dia berharap kunjungannya akan menjadi “awal yang baik untuk memperkuat hubungan di segala bidang”, dan menekankan posisi negaranya yang tegas dan suportif terhadap rakyat Palestina dan perjuangan mereka.
Sebelumnya pada hari ini, Al Sudairi mengatakan kepada wartawan dalam sebuah pernyataan bahwa “Inisiatif Perdamaian Arab adalah poin dasar dalam setiap perjanjian yang akan dibuat”.
Saat ditanya bagaimana nasib inisiatif tersebut jika terjadi kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Israel.
Inisiatif Perdamaian Arab diluncurkan pada tahun 2002 setelah dirancang oleh Arab Saudi dan diadopsi oleh Liga Arab.
Inisiatif tersebut menyerukan diakhirinya konflik antara Israel dan Palestina dan normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, dengan kesediaan Israel untuk menarik diri dari wilayah yang direbutnya pada tahun 1967 dan penyelesaian yang tepat atas masalah pengungsi Palestina sebagai syaratnya.
Rakyat Palestina menuntut berdirinya negara merdeka bersama Israel di seluruh wilayah Palestina yang diduduki Israel pada tahun 1967, termasuk seluruh Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Duta Besar Arab Saudi juga membenarkan bahwa negaranya berencana segera membuka konsulat di Yerusalem Timur.
Wartawan: Xinhua
Redaktur: Bayu Prasetyo
HAK CIPTA © ANTARA 2023