NEWS

DPR RI: Perhatikan kader posyandu karena berperan dalam menurunkan stunting

DPR RI: Perhatikan kader posyandu karena berperan turunkan stunting

Purwakarta (ANTARA) – Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari berharap pemerintah meningkatkan perhatiannya terhadap kader posyandu, karena berperan besar dalam menurunkan kasus stunting di berbagai daerah.“Kader Posyandu menjadi garda terdepan dalam penanganan kesehatan di masyarakat,” kata Putih Sari, di Purwakarta, Sabtu.

Dikatakannya, kinerja kader posyandu semakin dituntut. Maka sudah saatnya pemerintah memperhatikan keberadaan kader posyandu.

Apalagi saat ini, kata dia, terdapat permasalahan stunting yang mengharuskan kader posyandu terlibat dalam pengawasan dan edukasi kepada masyarakat mengenai kasus stunting.

Menurutnya, mengedukasi masyarakat penting dilakukan agar mereka memahami stunting. Sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara memperlakukan dirinya, anak dan keluarganya sehingga mata rantai stunting dapat diputus.

Dikatakannya, ke depan posyandu akan diformalkan secara kelembagaan, karena selama ini statusnya berupa pemberdayaan masyarakat di bawah puskesmas. Jadi, programnya berasal dari puskesmas.

Nanti anggarannya ada nomenklaturnya. Langsung dari APBN, tidak bergantung lagi pada APBD,” kata Putih Sari.

Dalam penanganan kasus stunting di Tanah Air, Komisi IX DPR RI terus menggencarkan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Promosi Edukasi (KIE) untuk Percepatan Program Penurunan Stunting di Daerah Khusus. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat.

Dalam kegiatan yang digelar di Purwakarta, Jumat (29/9), Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Barat Irfan Indriastono mengapresiasi dukungan Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari dalam percepatan penurunan stunting.

Dikatakannya, BKKBN telah menginisiasi berbagai program untuk mempercepat penurunan angka stunting. Antara lain menginisiasi perekrutan tim pendamping keluarga yang bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting.

“BKKBN juga secara formal telah menginisiasi pembentukan tim percepatan penurunan stunting di seluruh daerah. Yakni mulai dari desa/kelurahan, kelurahan, kabupaten/kota, hingga,” kata Irfan.

Disebutkan, saat ini angka stunting di Jabar masih berada di angka 20,4 persen. Ia berharap pada tahun 2023 data stunting bisa dirilis dalam bentuk survei kesehatan Indonesia.

Sedangkan stunting di Purwakarta masih berada di angka 21,8 persen atau masih di atas Jawa Barat.

Baca juga: OIKN Kunjungi BKKBN untuk Pelajari Praktik Baik Penanganan Stunting

Baca juga: Dokter UI Ingatkan Kualitas Air Buruk Bisa Picu Stunting

Wartawan: M. Ali Khomeini
Redaktur: Budi Suyanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version