NEWS

DPR minta pemerintah antisipasi COVID saat Natal dan Tahun Baru

DPR minta pemerintah antisipasi COVID saat Natal dan Tahun Baru

Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina meminta pemerintah mengantisipasi dan menyiapkan strategi pencegahan penyebaran virus COVID-19 dan Pneumonia, terutama menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.Kondisi saat ini menunjukkan adanya peningkatan kasus COVID-19 dan potensi meluasnya wabah pneumonia, akibat lonjakan kerumunan dan mobilitas yang tinggi pada masa liburan, ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian COVID-19 bertambah 35 hingga 40 kasus. Sementara itu, pasien yang dirawat di rumah sakit berjumlah antara 60 hingga 131 orang.

Terbaru, 2 pasien COVID-19 di Jakarta dilaporkan meninggal dunia. Sementara untuk kasus virus pneumonia, Kementerian Kesehatan mencatat provinsi Jawa Barat memiliki pasien positif terbanyak. Kemudian untuk angka kejadian ISPA dan pneumonia, DKI Jakarta tertinggi dibandingkan provinsi lain karena kualitas udara yang buruk.

Baca juga: Masyarakat diimbau menerapkan PHBS untuk mencegah pneumonia mikoplasma

Baca juga: Dinas Kesehatan DKI Sosialisasikan Tiga Cara Cegah Pneumonia Mycoplasma

“Munculnya kasus misterius pneumonia yang menyerang anak-anak patut menjadi perhatian serius. “Kita tidak boleh main-main karena penyakit ini mengancam anak-anak yang sangat rentan terhadap penyebaran virus,” tegasnya.

Ia juga mendorong peningkatan kapasitas rumah sakit di seluruh Indonesia. Arzeti mengatakan peningkatan kapasitas di rumah sakit mencakup penambahan tempat tidur, fasilitas perawatan intensif, dan kecukupan tenaga medis.

“Pemerintah juga harus memastikan pasokan alat kesehatan mencukupi kebutuhan saat terjadi lonjakan kasus. Diantaranya ventilator, alat tes, dan alat kesehatan lainnya,” harapnya.

Arzeti menyarankan beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, yakni dengan pemberian vaksin pneumonia dan vaksin flu sesuai jadwal yang dianjurkan dokter. Ia meminta pemerintah menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, khususnya bagi anak-anak agar terhindar dari penyakit misterius pneumonia tersebut.

Baca juga: Dinkes Yogyakarta tidak menemukan mikoplasma pada ratusan kasus pneumonia

Bahkan, Arzeti menekankan pentingnya memaksimalkan informasi mengenai imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) pada anak yang saat ini merupakan program gratis dari Pemerintah. Imunisasi PCV merupakan cara yang tepat untuk mencegah pneumonia.

Wartawan: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version