Kegiatan ini bertujuan untuk digitalisasi data desa seperti fasilitas umum, kepemilikan lahan pertanian, dan data hama dan penyakit pada tanaman padi, jagung, cabai, dan kacang panjang.
Makassar (ANTARA) – Sejumlah dosen bersama mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menggalakkan program digitalisasi data pertanian desa melalui konsep pembangunan desa di Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Selatan Provinsi Sulawesi.“Kegiatan ini bertujuan untuk digitalisasi data desa seperti fasilitas umum, kepemilikan lahan pertanian, serta data hama dan penyakit pada tanaman padi, jagung, cabai, dan kacang panjang,” kata ketua tim program pembangunan desa Ahmad Fauzan Adzima di Gowa, Selasa.
Dijelaskannya, program ini merupakan wadah civitas akademika Universitas Hasanuddin untuk menyumbangkan ide dan tindakannya guna membantu pembangunan negara khususnya di pedesaan.
“Tentunya hal ini akan sangat membantu para petani mengatasi permasalahan lahan yang saat ini banyak terjadi di banyak desa,” ujar Dosen Spesialis Gizi Unhas tersebut.
Menurut Ahmad, kampus Unhas sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia mempunyai tanggung jawab penting dalam proses penerapan dan pendistribusian ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas melalui program pembangunan desa yang bertemakan digitalisasi data desa.
Kegiatan ini dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) dan Pemetaan Partisipatif yang turut menghadirkan tiga dosen yaitu M Bayu Mario selaku Ahli Hama Tanaman Pertanian, Eirene Brugman selaku Ahli Penyakit Tanaman Pertanian, dan Husnul Mubarak selaku Ahli Hidrologi.
Selain itu, turut serta pula 15 orang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin serta para petani dari Desa Sunggumanai. Para petani dibagi menjadi empat kelompok dan mendiskusikan fasilitas dan kondisi pertanian di desa tersebut.
Suasana foto. bersama usai kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Pemetaan Partisipatif bersama dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin serta petani dalam program pengembangan desa digitalisasi data desa di Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO-Dokumentasi Fakultas Pertanian Unhas.
Sementara itu, siswa yang terlibat memperlihatkan gambar visualisasi hama dan penyakit tanaman yang sering muncul pada tanaman padi, jagung, cabai, dan kacang panjang. Selanjutnya informasi hasil diskusi dimasukkan ke dalam peta digital yang telah dibuat.
“Program ini merupakan pendekatan agar petani lebih mengenal hama dan penyakit tanaman disekitarnya. Pendekatan ini memberikan banyak ruang kolaborasi antara petani dan civitas akademika,” ujarnya.
“Kami tidak menutup kemungkinan peneliti dapat mencari informasi baru dari petani, begitu pula sebaliknya, sebagaimana tugas utama kami telah dibahas sebelumnya,” kata Ahmad.
Perwakilan petani Daeng Erang pada kesempatan itu mengapresiasi program Tim Bina Desa Unhas. Dari diskusi dan pengenalan data digital, ada hikmah yang dapat diambil dan kami berharap program ini tidak berhenti begitu saja namun tetap ada keberlanjutannya.
Ketua BUMDes Bahtiar menambahkan, pihaknya juga mendukung dan berharap melalui kegiatan ini dapat menghasilkan produk berupa dokumen yang berguna bagi pengembangan dan pengembangan pertanian mandiri berkelanjutan di Desa Sunggumanai.
Wartawan : M Darwin Fatir
Redaktur : M.Tohamaksun
HAK CIPTA © ANTARA 2023