Kota Bengkulu (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu terus melakukan pendataan anak balita (balita) di wilayahnya guna mengantisipasi dan memberikan penanganan cepat untuk mengatasi masalah stunting.
Hingga September 2023, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu telah menimbang 7.000 dari 12.000 balita di wilayah tersebut.“Kegiatan penimbangan yang dilakukan ini merupakan upaya serius untuk memahami sejauh mana permasalahan stunting pada balita di Kota Bengkulu,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Joni Haryadi di Kota Bengkulu, Sabtu.
Baca juga: Program Merdeka Stunting Turunkan Angka Stunting di Kota Bengkulu
Dari hasil kegiatan pendataan melalui penimbangan 7.000 balita, 86 diantaranya masuk kategori berisiko stunting.
Dengan adanya program pendataan ini, kata dia, diharapkan dapat memberikan landasan bagi upaya peningkatan kesehatan balita di Kota Bengkulu ke depan.
Menurutnya, saat ini stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang memerlukan perhatian serius. Pemerintah Kota Bengkulu terus melakukan langkah nyata dalam penanganan stunting.
Sementara itu, sebanyak 19 anak yang mengalami stunting di Desa Sawah Lebar saat ini sedang mengalami pertumbuhan dan peningkatan berat badan.
Rata-rata anak stunting di Bengkulu menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan karena berat badannya yang meningkat, kata Plt Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi.
Untuk mendukung tumbuh kembang 19 anak stunting tersebut, Pemerintah Kota Bengkulu memberikan bantuan pangan berupa makanan bergizi, vitamin, biskuit, dan susu.
“Kami mengarahkan kepada dinas kesehatan dan puskesmas khususnya Puskesmas Sawah Lebar untuk terus memantau pertumbuhan anak-anak yang masih stunting. Kami berharap di Sawah Lebar, dari 19 yang masih tercatat stunting, ke depannya kita berharap tidak ada lagi atau nihil stunting,” ujarnya.
Reporter: Anggi Mayasari
Redaktur: Bambang Sutopo Hadi
HAK CIPTA © ANTARA 2023