Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa menjadi langkah strategis pemerintah daerah (Pemda) untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascabencana sekaligus menciptakan kegiatan ekonomi yang tangguh terhadap bencana.
“Kami menilai digitalisasi UMKM, baik yang diprakarsai oleh pemerintah daerah jauh sebelum bencana terjadi maupun setelah bencana, memberikan stimulan yang baik bagi pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, dan sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan di daerah terdampak bencana. ujar Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam. BNPB Eny Supartini di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, pihaknya terus menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk memberikan pelatihan terkait digitalisasi UMKM, termasuk pelatihan e-commerce kepada masyarakat desa sebagai bentuk antisipasi dan rehabilitasi kehidupan perekonomian pascabencana.
Bagi pelaku UMKM, termasuk masyarakat pascabencana, kata Eny, pemanfaatan e-commerce sebagai pasar digital secara tidak langsung telah memasarkan produk unggulannya masing-masing ke luar negeri dan membuat UMKM mampu bersaing di kancah internasional.
Ia mencontohkan produk UMKM kacang mete dan produk olahannya yang dibuat oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Bangkit Bersama di Desa Sugian, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dijelaskannya, kelompok UMKM ini terbentuk dari kegiatan bantuan ekonomi pascagempa yang mengguncang Lombok pada tahun 2018. Hingga saat ini, UMKM binaan pascabencana masih tetap melanjutkan aktivitas usahanya berkat pemanfaatan e-commerce.
Reporter: Hana Dewi Kinarina Kaban
Redaksi : M.Hari Atmoko
HAK CIPTA © ANTARA 2023