NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Di AS, Ketum PBNU tegaskan hak veto lemahkan penegakan Piagam PBB

“Dalam dunia yang semakin multipolar, kekuatan Barat dan budaya Barat saja tidak cukup untuk mempertahankan, apalagi memperkuat dan meningkatkan tatanan internasional berbasis aturan yang didedikasikan untuk menjaga kedaulatan nasional dan hak asasi manusia,” ujarnya.

Meski demikian, Gus Yahya yakin masih ada harapan untuk mengatasi tantangan tersebut. Ia memandang kerja sama antar umat manusia dari berbagai agama dan negara merupakan langkah penting dalam mengatasi tantangan global.

Gus Yahya kemudian mendorong penyelarasan ajaran agama dengan konsensus internasional pasca Perang Dunia Kedua dan mobilisasi masing-masing komunitas untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil dan harmonis yang menghormati persamaan hak dan martabat setiap individu.

“Salah satu langkah pentingnya adalah menyelaraskan ajaran agama kita dengan konsensus internasional yang muncul pasca Perang Dunia Kedua dan menggerakkan masyarakat kita masing-masing untuk membangun tatanan dunia yang berdasarkan penghormatan terhadap persamaan hak dan martabat,” pungkas Gus Yahya.

Baca juga: Nada Sumbang AS Rusak Harmoni di Dewan Keamanan PBB

Wartawan: Katriana
Redaktur: Jafar M Sidik
Hak Cipta © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *