NEWS

Cucilah 3 bagian tubuh ini saat mandi agar terhindar dari infeksi kulit

Cuci 3 bagian tubuh ini saat mandi agar tidak terkena infeksi kulit

Jakarta (ANTARA) – Mandi yang salah bisa menyebabkan Anda terkena infeksi kulit yang bisa berakibat fatal.

Menurut dokter kulit Lindsey Zubritsky, posting video di media sosial yang merinci tiga bagian tubuh Anda yang mungkin kurang Anda cuci.

Ditulis dalam laman New York Post, Selasa (10/10) waktu setempat, berikut tiga bagian tubuh yang harus lebih sering Anda perhatikan untuk dicuci.

Titik nomor satu ada di belakang telinga. Jika Anda meletakkan jari di belakang telinga dan mencium atau merasakan sesuatu, Anda harus lebih sering mencucinya.

Zubritsky memperingatkan bahwa ketombe, sebum, dan penumpukan kepala lainnya sering kali terkumpul di belakang telinga.

Tempat kedua yang paling terabaikan adalah pusar. Jika diabaikan, pusar bisa berkembang menjadi omphalolith, yang disebut juga batu pusar.

“Ini adalah area yang sangat umum menjadi tempat berkumpulnya keringat, puing-puing, dan kotoran,” kata Zubritsky.

Padahal, jika tidak cukup dibersihkan, akan banyak debu dan kotoran yang menumpuk sehingga bisa berkembang menjadi batu pusar seperti kerikil kotor.

Terakhir, masyarakat sering mengabaikan kebersihan kuku dan tidak rutin mencuci bagian bawah kuku.

“Saat mandi, bagian bawah kuku harus digosok secara menyeluruh dengan sikat untuk menghilangkan kotoran, kotoran, dan penumpukan,” jelasnya.

Tidak membersihkan ketiga area ini dapat menimbulkan Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten methisilin, yaitu bakteri yang resisten terhadap beberapa antibiotik.

Infeksi MRSA yang tidak diobati dapat menyebabkan sepsis, respons tubuh yang ekstrem dan terkadang fatal terhadap suatu infeksi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Gejala infeksi MRSA dapat berupa pembengkakan, rasa hangat, kemerahan, dan nyeri pada tubuh.

“Jika Anda terus mengalami infeksi bakteri pada kulit, Anda dapat mengembangkan kolonisasi MRSA di area tersebut,” Zubritsky memperingatkan.

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version