NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Civitas akademika Unair mengutarakan sikapnya terkait situasi politik tersebut

Terakhir, mereka juga mengecam berbagai bentuk intervensi dan intimidasi terhadap platform akademik di perguruan tinggi serta meminta perguruan tinggi menjaga martabat, rasionalitas, dan kritik terhadap pemerintah demi tegaknya republik.

“Itulah empat poin imbauan yang kita sampaikan hari ini. Kampus ini hanya memberikan imbauan moral, kita tidak melakukan tindakan politik praktis. Seruan moral ini menjadi bingkai seluruh moralitas bangsa ini dalam kerangka negara demokrasi. ,” dia berkata.

Sementara itu, Direktur Sekolah Pascasarjana FISIP Unair, Prof Badri Munir Sucoko menegaskan, tindakan yang dilakukan beberapa pihak di lingkungan FISIP Unair tidak mewakili sikap resmi civitas akademika Unair maupun Sekolah Pascasarjana Unair.

Ia juga menyayangkan pemanfaatan fasilitas yang dimiliki Sekolah Pascasarjana dilakukan oleh pihak terkait yang tidak terkait dengan Sekolah Pascasarjana Unair.

“Agenda hari ini (Aksi Unair Mengnggail) bukanlah agenda Sekolah Pascasarjana Unair. Sesuai brosur yang (disebarkan) ke masyarakat, kegiatan tersebut diumumkan di depan Sekolah Pascasarjana. Ada intervensi apa pun. Saat memasuki kawasan kampus kami, “Tentu tidak etis jika kami tidak memberi tahu, setidaknya untuk sopan santun kulo nuwun,” tegasnya.

Sebagai civitas akademika, lanjutnya, sudah sepatutnya kita mengawal demokrasi dan menjaga NKRI dengan menjunjung tinggi etika. Dalam hal ini juga harus dimulai dari kampus yang menjunjung tinggi etika.

“Ini menjadi catatan Sekolah Pascasarjana, bahwa (tindakan) menyampaikan aspirasi merupakan bagian dari situasi politik yang berkembang namun bukan merupakan bagian dari pernyataan Sekolah Pascasarjana Unair,” kata Prof Badri menegaskan.

Wartawan: Willi Irawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Hak Cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *