Sholat Dhuha mempunyai beberapa keutamaan, antara lain sebagai berikut:
A. Sebagai sedekah
Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,
“Setiap anggota tubuh kalian di pagi hari wajib diberi sedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, ajakan berbuat baik adalah sedekah, dan mencegah keburukan adalah sedekah. Dan semua itu bisa diumpamakan dengan mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha.” (HR Muslim dari Abu Dzar)
B. Sebagai investasi amal cadangan
Salah satu fungsi salat sunnah adalah untuk menutupi kekurangan salat wajib. Sebagaimana diketahui, shalat merupakan amal pertama yang diperhitungkan pada hari kiamat. Doa juga merupakan kunci dari segala amal shaleh. Jika shalatnya baik, maka ibadah lainnya juga baik. Begitu pula jika salatnya batal, maka ia akan menderita kerugian dan kecewa. Salat sunah – termasuk salat Dhuha – merupakan investasi atau amal simpanan yang dapat menutupi kekurangan salat fardhu.
C. Ghanimah atau untung besar
Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,
“Barangsiapa yang shalat Dhuha 2 rakaat, maka ia tidak termasuk dalam kelompok yang lupa/lalai. Barangsiapa yang shalat Dhuha 4 rakaat, maka ia termasuk dalam kelompok orang-orang yang bertaubat (kembali kepada Allah). ‘ahs, kebutuhannya akan tercukupi pada hari itu.” Barangsiapa yang shalat Dhuha 8 rakaat, maka ia termasuk golongan hamba yang taat. Dan barangsiapa shalat Dhuha 12 rakaat, maka Allah akan membangunkannya rumah di surga.” (HR Thabrani dari Abu Darda’)
D. Kebutuhan hidup yang cukup
Orang yang gemar menunaikan shalat Dhuha karena Allah akan diberikan rezeki yang berlimpah oleh Allah. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadits Qudsi dari Abu Darda bahwa Allah berfirman:
“Wahai anak Adam, sujudlah (sholat) karena aku pada awal dilantunkan (sholat Dhuhe) empat rakaat, maka aku akan mencukupi (kebutuhanmu hingga sore hari.” (HR Tirmidzi)