Angin puting beliung merupakan fenomena cuaca yang ditandai dengan angin kencang dan berputar yang dapat menimbulkan kerusakan bahkan korban jiwa. Proses terjadinya angin puting beliung dimulai dari arus udara yang naik ke atas dengan tekanan yang cukup kuat akibat perbedaan suhu dingin dan panas di awan. Pada proses ini, hujan belum turun karena tetesan air masih tertahan oleh udara yang bergerak ke atas. Kemudian fase ini akan tiba pada saat titik-titik air sudah tidak dapat lagi tertahan oleh udara yang sedang menuju ke atas.
Sehingga hujan akan turun dan menurunkan arus udara. Proses ini akan menimbulkan gaya gesekan antara naik dan turunnya arus udara. Gesekan tersebut akan semakin besar dan membuat suhu sekitar menjadi sangat dingin. Semakin besar gesekan maka akan terbentuk arus udara yang berputar semakin cepat sehingga membentuk siklon.
Kecepatan angin yang dihasilkan biasanya di atas 63 kilometer per jam. Umumnya puting beliung akan terbentuk bila disertai hujan deras. Jika kenaikan massa udara tidak lagi terjadi, udara akan mengembang di seluruh awan dan angin puting beliung akan melemah lalu berhenti. Tornado biasanya terjadi dalam durasi yang sangat singkat yaitu sekitar 5 menit. Namun dampak kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat parah bagi masyarakat. Bahkan terkadang menimbulkan korban jiwa.