Jakarta (ANTARA) – Legenda bulu tangkis Indonesia Candra Wijaya mengatakan seluruh elemen yang terlibat di salah satu cabang olahraga favorit masyarakat Indonesia ini merupakan bagian yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan bersama.Hal ini menyusul catatan buruk Indonesia karena untuk pertama kalinya gagal membawa pulang medali dari Asian Games, setelah 18 edisi ajang multi cabang tersebut digelar.
“Inilah yang dikatakan hatiku. Saya pikir ini penting. Yang harus dilakukan adalah memaksimalkan apa yang ada saat ini. “Ini jalan yang sangat sulit, tidak mudah, dan sempit sekali,” kata Candra saat dihubungi ANTARA, Jumat.
“Sekali lagi kita harus bahu-membahu dan menanggung beban bersama, bukan sekedar mengkambinghitamkan atau mencari siapa yang salah, tapi secara keseluruhan semua mengambil peran untuk bisa tampil maksimal. Tugas pengurus, pelatih, dan atlet harus dilaksanakan dengan baik. ,” dia menambahkan.
Peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 itu menilai kondisi bulu tangkis Indonesia saat ini cukup kompleks.
Banyak sekali penyebab atau faktor yang mempengaruhi performa para pebulutangkis Indonesia belakangan ini. Beberapa di antaranya adalah jumlah turnamen yang diikuti, dan target tertentu yang harus dicapai dalam turnamen itu sendiri.
“Jadi fokus dan konsentrasinya terbagi. “Sasaran ‘menengah’ dan ‘utama’ menjadi kabur,” kata Candra.
Baca juga: Tak Ada Wakil Indonesia di Semifinal Bulu Tangkis Asian Games 2022
Selain itu, ia menilai masih banyak hal lain yang perlu dievaluasi, termasuk sistem kepelatihan dan strategi kepelatihan nasional, tidak hanya bagi para pemain di pelatnas, tapi juga para pemain pendukung.
“Di negara lain banyak pemain-pemain muda yang bermunculan dan juga berprestasi, bahkan bersaing dan mengalahkan pemain-pemain senior kita. Sementara kita masih belum menunjukkan lapisan berikutnya, apalagi untuk kedepannya seperti Olimpiade,” jelasnya. Juara All England 1999 dan 2003.
Candra melanjutkan, selain sistem kepelatihan nasional, Indonesia sebagai negara bulu tangkis yang besar harus mempunyai visi dan misi yang besar, serta keterbukaan dan rasa kekeluargaan yang saling melengkapi dan mendukung.
Kita harus bisa menampung masukan dan aspirasi semua pihak, tidak hanya klub dan atlet, tapi juga masyarakat Indonesia yang sangat prihatin dan sangat prihatin dengan kondisi buruk yang terjadi saat ini, kata juara dunia 1997 itu.
“Saya berharap kita semua terus berusaha semaksimal mungkin, optimis dan jangan menyerah tentunya, khususnya bagi para atlet nasional saat ini, dan juga bagi para pemainnya,” imbuhnya.
Baca juga: Fajar/Rian Tak Mampu Tahan Serangan Lee/Wang di Perempat Final
Baca juga: Rinov/Tari Ambil Hikmah Usai Gagal Melaju ke Perempat Final
Wartawan : Arnidhya Nur Zhafira
Redaksi : Eka Arifa Rusqiyati
HAK CIPTA © ANTARA 2023