Kota Gaza (ANTARA) – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Sabtu menyatakan 61 truk bantuan berisi makanan telah dikirim ke wilayah utara Jalur Gaza.Pengiriman tersebut merupakan upaya paling signifikan sejak perang antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sukarelawan dari organisasi bantuan Palestina akan mendistribusikan bantuan makanan tersebut, kata kepala urusan media PRCS Raed al-Nems.
Total bantuan yang melintasi gerbang lintas perbatasan Rafah menuju Jalur Gaza pada Sabtu mencapai sekitar 200 truk yang membawa bahan bakar dan gas elpiji, ujarnya.
Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan jeda kemanusiaan selama empat hari mulai Jumat (24/11).
Pada hari itu, Hamas juga menukar 24 sandera Israel dan asing dengan 39 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Sesuai kesepakatan, para sandera akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.
Militer Israel mengatakan pasukannya akan melanjutkan serangan di Jalur Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir.
Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza setelah Hamas menyusup ke Israel dan melakukan serangan di sana pada 7 Oktober 2023.
Israel juga memblokade wilayah kantong Palestina yang padat penduduknya dengan memutus pasokan air, listrik, makanan, dan bahan bakar.
Perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sementara Israel melaporkan jumlah korban tewas di pihaknya mencapai sekitar 1.200 orang.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Tentara Israel akan kembali menyerang Gaza setelah jeda kemanusiaan selesai
Baca juga: Tentara Israel Curi Jenazah dari Rumah Sakit Al Shifa di Gaza
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Redaktur: Anton Santoso
HAK CIPTA © ANTARA 2023