Budidaya Nanas Bagong Segar di Murtigading Semakin Berkembang berkat KUR BRI

Besarnya potensi budidaya nanas di Kurahan II dinilai mampu dikembangkan menjadi agrowisata nanas. Saat ini nanas baru dipasarkan secara lokal dan online. Warga yang ingin membeli nanas bisa datang langsung ke rumah warga atau perkebunan yang ada. Di Kurahan II pengunjung juga dapat membeli bibit nanas bagong yang telah disediakan.

Yuni mengatakan, saat ini pemasaran nanas bagong di Desa Kurahan dan Murtigading sendiri masih dalam skala lokal dengan dibantu oleh pasar online. Namun tidak menutup kemungkinan nanas bagong di desa ini bisa memiliki jangkauan yang lebih luas.

“Biasanya kami punya grup di WhatsApp atau Facebook. Kami beritahukan bahwa sedang ada panen besar di Kurahan. “Jadi mereka datang ke sini,” kata Yuni yang juga warga Kurahan II.

Selain agrowisata, nanas bagong di Kurahan juga dikembangkan untuk diolah menjadi makanan. Hal inilah yang mulai dirintis oleh ibu-ibu rumah tangga di desa ini melalui UMKM Lestari. Seluruh olahan nanas diharapkan dapat menyerap produksi nanas segar pada panen raya dan dapat memperpanjang umur simpan.

Potensi inilah yang kemudian membuat BRI menjadikan budidaya nanas dan produk olahannya di desa ini sebagai klaster. Pengolahan seluruh nanas di Kurahan II baru saja dimulai dan berada di bawah bimbingan unit BRI Sanden.

“Dari awal nanas dikembangkan, lalu ada tambahan bibit, pengembangan selanjutnya kita kembangkan terus dari BRI. Kebetulan sebelumnya hanya untuk konsumsi rumah tangga, harapannya kalau berkembang ada pelatihan, itu bisa memberikan penghasilan tambahan,” jelas Yuni.

Dengan peningkatan produksi dan kualitas nanas, serta diversifikasi usaha, diharapkan warga Desa Kurahan II dan Desa Murtigading secara keseluruhan dapat merasakan peningkatan pendapatan. Dengan demikian, KUR dan pembinaan dari BRI dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Murtigading.