NEWS

BSI memudahkan akses permodalan bagi distributor pelumas Pertamina

BSI permudah akses permodalan distributor pelumas Pertamina

Kami optimis sistem pembiayaan di bank syariah mampu mendukung percepatan pertumbuhan bisnis yang dimulai dari bisnis inti…Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Lubricants untuk memberikan kemudahan bagi 130 Distributor pelumas pertamina di seluruh indonesia untuk mendapatkan fasilitas modal kerja sesuai prinsip syariah.Sinergi BSI dengan anak perusahaan Pertamina Patra Niaga yang bergerak di bidang produksi dan penjualan pelumas juga dilakukan sebagai bagian dari pengembangan bisnis.

Direktur Retail BSI Ngatari, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan kerja sama ini akan semakin mendorong peran BSI dalam memasuki ekosistem bisnis strategis, salah satunya industri minyak.

“Kami optimis sistem pembiayaan di bank syariah mampu mendukung percepatan pertumbuhan bisnis mulai dari bisnis inti hingga ekosistem bisnis sekitarnya,” kata Ngatari.

Baca juga: BSI: Ekosistem bisnis menjadi perhatian besar berbagai kalanganSebelumnya, BSI dan Pertamina Group juga telah menjalin kerja sama dalam bentuk pembiayaan korporasi, pembiayaan kepada mitra binaan Pertamina antara lain agen LPG, pengusaha SPBU/SPBE hingga penyedia jasa konstruksi dan akses layanan keuangan secara host to host bagi mitra SPBU di bidangnya. wilayah Sumatera.

Ngatari mengatakan kinerja pembiayaan BSI tumbuh positif dan solid. Hal ini merupakan peluang kerja sama yang baik untuk pertumbuhan lapangan usaha strategis, terutama dalam hal kesiapan BSI dalam memberikan kemudahan akses permodalan.

Untuk kerjasama dengan PT Pertamina Lubricants, BSI sedang dalam tahap awal mempersiapkan layanan dari hulu hingga hilir baik dari sisi cash management, segmen UKM, korporasi dan perbankan transaksi.

Baca juga: BSI undang pebisnis asal Timur Tengah ikuti halal expo

Hingga Desember 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp240,32 triliun, tumbuh 15,70 persen secara tahunan (yoy), dengan pembiayaan grosir menguasai 28,09 persen dari total pembiayaan.

Reporter: Rizka Khaerunnisa
Redaktur: Nusarina Yuliastuti
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version