NEWS

BPBD: Erupsi Semeru setiap hari tidak berdampak pada aktivitas warga

BPBD: Erupsi Semeru setiap hari tidak berdampak pada aktivitas warga

Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menyatakan erupsi harian Gunung Semeru hingga saat ini tidak berdampak pada aktivitas warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.Alhamdulillah tidak ada dampak akibat erupsi Gunung Semeru. Aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono di Lumajang, Minggu.

Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang ini kembali meletus pada 18 Februari 2024 pukul 06.11 WIB, memuntahkan abu vulkanik setinggi 400 meter di atas puncak (sekitar 4.076 meter di atas). permukaan laut).

Baca juga: Gunung Semeru meletus setiap hari dalam seminggu terakhir

Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan saat laporan petugas, erupsi masih berlangsung.

Kemudian, letusan kembali terjadi pada pukul 10.23 WIB. Tidak ada erupsi visual yang teramati dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.

Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa meletus setiap hari dalam seminggu terakhir pada pertengahan Februari 2024.

Yudi mengatakan, Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini masih berstatus waspada atau level III, sehingga masyarakat diimbau mematuhi anjuran Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat letusan).

Baca juga: Menparekraf mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap letusan Gunung Semeru

Baca juga: PVMBG: Gunung Semeru Kurang Baik

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena dampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari lokasi. puncak.

Kemudian, masyarakat tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan bahaya lemparan batu (flare).

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lahar, dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat, serta di sepanjang sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.

Wartawan: Zumrotun Solichah
Redaktur: Endang Sukarelawati
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version