NEWS

BPBD Cianjur: Kebutuhan air bersih meningkat akibat kekeringan

BPBD Cianjur : Permintaan air bersih meningkat dampak kekeringan

Cianjur (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat dampak kekeringan terus meluas di delapan kecamatan di Cianjur, sehingga kebutuhan pasokan air bersih semakin meningkat setiap harinya.Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo di Cianjur Senin mengatakan delapan kecamatan yang terdampak cukup parah adalah Karangtengah, Haurwangi, Sukaluyu, Ciranjang, Cikalongkulon, Mande, Cianjur dan Cugenang.

“Sebagian besar warga kehilangan sumber air, sehingga setiap hari lima mobil tangki milik Kementerian PUPR dan PMI Cianjur dilibatkan dalam pendistribusian ke kecamatan terdampak, satu tangki bisa melayani dua hingga tiga permintaan dari sejumlah kecamatan,” dia berkata.

Warga di sejumlah kecamatan kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air mulai mengering dan warga terpaksa mengumpulkan sisa genangan di sawah dan sungai, sementara ratusan hektar sawah tidak bisa ditanami.

Sejak sepekan terakhir, lima tangki air bersih telah didistribusikan ke sejumlah kecamatan untuk memenuhi kebutuhan warga yang diminta menyiapkan tangki penampungan berukuran besar untuk memudahkan petugas mendistribusikan air bersih setiap hari.

Baca juga: BPBD Cianjur antisipasi dampak kekeringan

Baca juga: Warga Kaki Gunung Gede-Pangrango Kesulitan Mendapatkan Air Bersih

“Setiap harinya, sekitar 60.000 liter air bersih didistribusikan petugas ke delapan kecamatan terdampak, sedangkan laporan yang masuk hari ini, Kecamatan Cilaku mulai mengalami kesulitan yang sama dan saat ini sedang dilakukan pendataan. keluar,” katanya.

Untuk mengantisipasi meluasnya wilayah terdampak kekeringan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk desa dan kelurahan untuk membangun sumur bor dan tangki penyimpanan air bersih, sehingga warga mudah mendapatkan pasokan.

“Sudah lama kami meminta aparat di kelurahan dan desa dibantu dinas terkait untuk membangun sumur bor atau tangki penampungan air berukuran besar di sejumlah desa yang setiap tahunnya rawan kekeringan,” kata Rudi.

Sedangkan terkait status siaga bencana, Pemkab Cianjur belum menetapkan status tersebut, namun sudah mengeluarkan surat imbauan pencegahan dan penanganan di setiap instansi hingga tingkat kecamatan.

Baca juga: Kementerian ESDM bantu pengeboran sumur di kawasan kekeringan

Baca juga: Upaya Dinas Pertanian Cianjur Cegah Kekeringan dengan Perluasan Sawah

Wartawan : Ahmad Fikri
Editor: Zita Meirina
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version