NEWS

Bolehkah Puasa Bagi Penderita Mumayyiz? Menjelaskan

Bolehkah Puasa Bagi Penderita Mumayyiz?  Menjelaskan


Penting untuk memahami perbedaan antara mumayyiz dan baligh, karena keduanya memiliki arti yang berbeda dan mempunyai implikasi yang berbeda dalam hukum syariah.

Mumayyiz merupakan tahap perkembangan anak ketika ia mulai mempunyai kemampuan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Ini adalah masa dimana anak-anak mendekati masa pubertas. Namun penting untuk dicatat bahwa pada tahap ini, mereka belum sepenuhnya terikat pada hukum syariah.

Sedangkan usia pubertas adalah saat seseorang resmi dibebani hukum syariah. Hal ini ditandai dengan perubahan fisik tertentu. Pada anak laki-laki, salah satu tanda pubertas adalah mimpi basah, sedangkan pada anak perempuan, tanda pubertas adalah datangnya menstruasi.

Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dan dari kakeknya beliau bersabda: “Rasulullah bersabda, suruhlah anak-anakmu shalat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka yang tidak shalat ketika berumur sepuluh tahun.”

Menurut pandangan Mazhab Syafi’i, apabila kedua tanda tersebut belum muncul, maka pubertas dihitung ketika anak mencapai usia 15 tahun. Dengan demikian, perbedaan utama antara mumayyiz dan baligh adalah anak yang mumayyiz belum sepenuhnya terikat hukum syariah, sedangkan anak yang sudah baligh sudah terikat, dan tidak menunaikan ibadah wajib akan dianggap berdosa.

Menurut H. Amirulloh Syarbini, M.Ag & Dr. H. Hasbiyallah, M.Ag dalam buku “Kamu Bertanya, Ustadz Menjawab”, masa pubertas adalah saat seorang muslim mendapat taklif untuk menjalankan seluruh syariat Islam. Pada masa pubertas, individu dinilai sudah memiliki kesadaran moral yang cukup untuk membedakan perbuatan baik dan buruk, serta memahami konsep agama secara lebih mendalam.

Tanda-tanda fisik yang menandakan seseorang telah mencapai tahap pubertas antara lain menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada pria. Selain itu, perubahan suara yang menyebabkan suara lebih dalam pada pria dan suara lebih dewasa pada wanita juga merupakan salah satu tanda pubertas. Pertumbuhan rambut kemaluan juga merupakan tanda fisik yang signifikan.

Selain tanda fisik, pemahaman dan kesadaran moral yang lebih baik juga menjadi ciri individu yang telah mencapai tahap pubertas. Mereka diharapkan menjalankan kewajiban Islam, seperti rutin menunaikan shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menjaga kebersihan badan dan lingkungan, serta memahami syariat Islam yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Ketika anak telah mencapai tahap pubertas, mereka mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dalam menjalankan ajaran agama. Ia juga mempunyai peranan penting dalam pengembangan spiritual individu dalam agama Islam.

Exit mobile version