Meski puasa Ramadhan wajib bagi umat Islam, namun tidak setiap umat Islam wajib menjalankan ibadah tersebut. Hanya orang yang telah memenuhi syarat wajib puasa saja yang wajib berpuasa. Orang yang telah memenuhi syarat puasa wajib berpuasa, dan jika meninggalkan puasa tanpa batas waktu yang dibolehkan, maka ia berdosa.
Lantas apakah orang yang kehilangan akal bisa menjelaskan puasa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penting bagi kita untuk memahami syarat-syarat wajib puasa. Syarat-syarat wajib puasa merupakan kriteria atau syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat wajib berpuasa menurut Islam. Dengan memahami syarat-syarat tersebut, kita dapat memahami siapa yang wajib berpuasa dalam Islam dan siapa yang tidak wajib berpuasa. Berikut beberapa syarat wajib berpuasa:
1.Islam
Syarat pertama, seseorang harus beragama Islam. Hanya orang yang beragama Islam saja yang wajib berpuasa. Orang yang bukan muslim tidak wajib berpuasa dan tidak akan mendapat pahala apapun dari puasanya.
2. Pubertas
Syarat yang kedua adalah seseorang harus mencapai pubertas lahir dan batin. Baligh menunjukkan kedewasaan seseorang dalam Islam. Orang yang sudah baligh wajib berpuasa. Namun, anak yang belum mencapai usia baligh tidak wajib berpuasa. Namun, disarankan untuk melatih mereka berpuasa sejak dini agar terbiasa.
3. Bersikaplah bijaksana
Syarat ketiga, seseorang harus mempunyai akal sehat yaitu kemampuan membedakan baik dan buruk, halal dan haram, serta kewajiban dan larangan. Orang yang berakal wajib berpuasa. Orang yang tidak berakal, seperti orang gila atau orang yang hilang ingatan, tidak wajib berpuasa.
4. Sehat
Syarat yang keempat adalah seseorang harus berada dalam kondisi sehat yang memungkinkannya berpuasa tanpa membahayakan dirinya sendiri. Orang yang sehat wajib berpuasa. Namun bagi orang yang sedang sakit atau mempunyai gangguan kesehatan yang dapat membahayakan puasanya, seperti demam, penyakit kronis, atau ibu hamil atau menyusui yang merasa puasa akan merugikan dirinya atau bayinya, diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Mereka harus mengganti puasanya ke hari lain atau membayar fidyah jika tidak mampu.
5. Mukim
Syarat kelima, seseorang harus tinggal di suatu tempat secara tetap atau lebih dari dua hari. Orang yang berdomisili tetap atau bertempat tinggal di suatu tempat tertentu wajib berpuasa. Namun bagi orang yang sedang melakukan safar (perjalanan) lebih dari 80 km atau dua marhalah, diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika perjalanan tersebut melelahkan atau menyulitkan puasa. Mereka harus mengubah puasanya ke hari lain.
Dengan memahami syarat wajib puasa, umat Islam dapat mengetahui wajib atau tidaknya puasa, sesuai dengan kondisi dan situasi masing-masing. Puasa merupakan salah satu ibadah yang mempunyai peranan penting dalam Islam, dan memahami syarat-syaratnya akan membantu melaksanakannya dengan benar sesuai dengan ajaran agama.