Kondisi tersebut antara lain dipicu oleh aktivitas Monsun Asia serta potensi terjadinya cold front yang berdampak pada peningkatan massa udara basah di wilayah khatulistiwa bagian barat dan selatan Indonesia. Jakarta (ANTARA) – Sejumlah provinsi di Indonesia diperkirakan akan mengalami hujan lebat yang dapat disertai angin kencang pada Rabu ini, berdasarkan peringatan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).Situs BMKG, Rabu, menyebutkan hujan lebat lebih dari 50 milimeter per hari diperkirakan terjadi di provinsi Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Tengah Jawa, DI Yogyakarta, Jawa Timur.
Baca juga: Cuaca Jakarta diperkirakan cerah pada Rabu pagi
Lalu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Sedangkan provinsi yang diperkirakan berpotensi angin kencang adalah Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diperkirakan masih akan terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia hingga awal Februari 2024.
Mencermati hasil analisis dinamika atmosfer terkini, potensi hujan dengan variasi intensitas yang bervariasi di Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut hingga periode awal Februari 2024, ujarnya.
Baca juga: BMKG-Pemda Jabar mitigasi bencana hidrometeorologi jelang Pemilu 2024
Dia menjelaskan, kondisi tersebut antara lain dipicu oleh aktivitas Monsun Asia serta potensi terjadinya cold surge yang berdampak pada peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan di garis khatulistiwa.
Selain itu, menurutnya, masih aktifnya gelombang khatulistiwa Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah tengah Indonesia serta terbentuknya pola angin lentur dan konvergen yang memanjang ke selatan khatulistiwa akibat menguatnya angin Monsun Asia juga menjadi pemicu terbentuknya gelombang tersebut. awan hujan.
Ia mengimbau warga yang tinggal di daerah dengan topografi terjal, pegunungan, dan tebing yang tanahnya rawan longsor dan rawan banjir, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir, longsor, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang saat kondisi cuaca ekstrem.
Baca juga: BMKG: Masih Ada 58 Titik Panas di Kaltim, Ada Wilayah Tanpa Hujan
Wartawan: Zubi Mahrofi
Redaktur: Sambas
Hak Cipta © ANTARA 2024