NEWS

BMKG: Penyeberangan laut di Pulau Jawa aman setelah gempa beruntun

BMKG: Penyeberangan laut di Pulau Jawa aman setelah gempa beruntun

kami mengimbau masyarakat tidak panik berlebihan saat melakukan aktivitas di lautJakarta (ANTARA) – Analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan aktivitas penyeberangan kapal di Pulau Jawa masih terpantau aman hingga Sabtu dini hari. , setelah sebelumnya diguncang serangkaian gempa.Getaran gempa hingga 64 kali dirasakan sebagian besar wilayah di Pulau Jawa, yang terbesar berasal dari laut kawasan Kota Tuban, Jawa Timur dan Pulau Bawean, Gresik pada Jumat (22/3) sore hingga malam hari.

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Sabtu, mengatakan aktivitas penyeberangan laut masih aman karena rangkaian 64 gempa tektonik dengan magnitudo terbesar 6 – 6,5 magnitudo dan terkecil 2,7 magnitudo tidak cukup kuat untuk menimbulkan gempa. deformasi dasar laut.

Rangkaian gempa tektonik tersebut dipastikan merupakan gempa jenis dangkal yang terjadi akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.

Selain itu, hasil analisis mekanisme sumber yang dianalisis BMKG menunjukkan adanya pergerakan geser pada proses gempa, dan gempa juga tidak berpotensi tsunami.

“Aman, normal, tidak berpotensi tsunami, sehingga kami mengimbau masyarakat tidak terlalu panik saat beraktivitas di laut,” ujarnya.

Sebelumnya, gempa pertama berkekuatan 6 magnitudo berpusat di laut pada kedalaman 10 kilometer, 132 kilometer timur laut Kota Tuban, pada Jumat sore pukul 11.22 WIB.

Beberapa jam kemudian, atau pukul 15.52 WIB, gempa kembali terjadi dengan kekuatan lebih besar yakni 6,5 SR. Gempa ini berpusat 126 kilometer dari Kota Tuban, Jawa Timur dan 36 kilometer sebelah barat Pulau Bawean, Gresik.

Setelah itu terjadi serangkaian gempa kecil dengan magnitudo yang bervariasi. Episentrum gempa ini juga terpantau BMKG berpusat di 152 kilometer timur laut Rembang, Jawa Tengah, 153 kilometer barat laut Lamongan, Jawa Timur, 175 kilometer barat laut Surabaya, Jawa Timur, dan 612 kilometer timur laut Jakarta.

Dampak getaran tersebut berada pada skala intensitas III, IV – V (MMI) atau berarti getaran gempa dirasakan oleh semua orang yang ada di dalam rumah, termasuk guncangan benda berat dan kerusakan ringan pada bangunan.

Getaran gempa dirasakan masyarakat di wilayah Jawa Tengah (Bawean, Jepara, Kudus, Semarang, Blora, Pekalongan), Jawa Timur (Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang ) dan DI Yogyakarta. Bahkan dirasakan di beberapa daerah di Kalimantan Selatan.

Baca juga: BPBD Jatim: 14 Bangunan Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6,5
Baca juga: Pasien RS Unair sudah dimasukkan kembali ke ruang perawatan
Baca juga: BMKG Tuban menyebut ada 78 gempa susulan

Wartawan : M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Redaktur: Faisal Yunianto
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version