NEWS

BMKG: Gempa Sumedang diduga merupakan pengulangan gempa 14 Agustus 1955

BMKG: Gempa Sumedang diduga perulangan gempa pada 14 Agustus 1955

Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa Sumedang yang terjadi pada akhir tahun 2023 diduga merupakan pengulangan gempa 14 Agustus 1955.“Jangan lupakan sejarah, dalam seismologi kita mengenal konsep periode ulang atau periode ulang gempa, bahwa gempa yang pernah terjadi di suatu tempat suatu saat akan terulang kembali,” kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono di webinar “Kaji Tuntas Gempa M4 Sumedang 8 31 Desember 2023” di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, gempa Sumedang memberikan pesan agar masyarakat mempelajari sejarah gempa masa lalu di wilayahnya masing-masing.

Bisa jadi suatu saat gempa akan kembali terjadi di tempat yang kita anggap aman karena ketidaktahuan akan sejarah gempa destruktif di masa lalu, ujarnya.

Baca juga: BMKG: Gempa Sumedang Beri Pembelajaran dalam Mewujudkan Rencana Tata Ruang yang Aman

Ia mengatakan, periode ulang gempa juga memberikan pesan tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana gempa yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Daryono mengatakan gempa Sumedang dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.

Dalam hal ini, kata dia, gempa Sumedang serupa dengan gempa Solok M5,3 tahun 2019, gempa Ambon M6,5 (2019), gempa Kalatoa Laut Flores M7,4 (2021), gempa Sulawesi Tengah M6,5. Gempa Ampana (2021), dan Gempa Cianjur M5.6 (2022).

“Gempa Sumedang menjadi perhatian terkait nama sesar yang menimbulkan gempa tersebut. Data hiposenter gempa BMKG yang direlokasi menunjukkan cluster kegempaan cenderung berarah Utara-Selatan, melintasi Kota Sumedang,” ujarnya.

Baca juga: BMKG Identifikasi Sesar Baru Penyebab Gempa di Sumedang

Menurut dia, gempa Sumedang serupa dengan sejumlah kota yang dilewati jalur sesar aktif, seperti Palu (Sesar Palu-Koro), Sorong (Sesar Sorong), Aceh (Sesar Aceh), Gorontalo (Sesar Gorontalo), Semarang ( Sesar Semarang), dan Lembang (Sesar Lembang).

“Nama sesar aktif mengacu pada nama suatu tempat yang berisiko sehingga memberikan pesan kesiapsiagaan gempa dan edukasi mitigasi kepada masyarakat setempat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG telah mengidentifikasi sesar baru penyebab gempa Sumedang, Jawa Barat, pada 31 Desember 2023.

Baca juga: Badan Geologi Temukan Sesar Baru Penyebab Gempa di Sumedang

Memperhatikan sebaran gempa susulan, setting tektonik, dan analisis mekanisme sumbernya, maka gempa tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Kota Sumedang yang sebelumnya belum terpetakan menurut analisis data kegempaan BMKG, sehingga disebut Sesar Sumedang. ,” kata Dwikorita.

Wartawan: Zubi Mahrofi
Redaktur: Bambang Sutopo Hadi
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version