Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa dangkal berkekuatan 5,1 mengguncang wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dipicu aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.“Dengan memperhatikan letak episenter dan kedalaman hiposenter, maka gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia,” kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono. di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa mempunyai mekanisme pergerakan ke atas (dorongan).
Baca juga: Gempa mengguncang Sumbawa, Bima, Mataram dipicu aktivitas subduksi
Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami, ujarnya.
Ia menyatakan, episenter gempa yang terjadi pada pukul 12.36.38 WIB ini terletak pada koordinat 10,35 Lintang Selatan dan 118,07 Bujur Timur atau tepatnya terletak di laut pada jarak 132 km Barat Daya Kodi, Sumba Barat Daya, Timur. Nusa Tenggara, pada kedalaman 38 km.
Dijelaskannya, berdasarkan peta perkiraan guncangan (shakemap), gempa ini menimbulkan guncangan di wilayah Plampang, Empang, Tarano, Sumbawa dengan skala intensitas II MMI (modified Mercury Intensity), artinya getarannya dirasakan oleh beberapa orang. benda ringan yang digantung bergoyang. .
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut, ujarnya.
Ia menambahkan, hingga pukul 12.55 WIB, hasil pantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
Ia mengimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Baca juga: Gempa berkekuatan 6,9 SR terjadi di barat daya Sumbawa
Baca juga: Tak Berpotensi Tsunami, Gempa 5,5 SR Guncang Sumbawa
“Periksa dan pastikan bangunan tempat Anda tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke rumah,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Wartawan: Zubi Mahrofi
Redaktur: Endang Sukarelawati
HAK CIPTA © ANTARA 2023