NEWS

BKKBN: Kekuatan gotong royong mampu mengurangi angka stunting

BKKBN: Kekuatan gotong royong mampu mengurangi angka stunting

Kekuatan gotong royong sungguh luar biasa, di daerah tertentu yang mungkin belum tersentuh program, terjadi penurunan angka stunting karena gotong royong

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menilai gotong royong yang dibangun melalui Program Asuhan Anak Stunting mampu menurunkan angka stunting.Alhamdulillah para pengusaha diserang karena arahan Presiden Joko Widodo untuk Pentahelix, TNI-Polri semua bergerak agar penanganan stunting menjadi gotong royong, ujarnya dalam seminar “Review Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Nasional Tahun 2023” secara daring di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan gotong royong yang dibangun telah membuat sejumlah daerah mengalami penurunan angka stunting.

“Kekuatan gotong royong sangat luar biasa, di daerah tertentu yang mungkin belum tersentuh program, terjadi penurunan angka stunting karena gotong royong,” ujarnya.

Hasto mengatakan, tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 triliun untuk pengobatan stunting.

Baca juga: Presiden: Ayah Asuh Anak Stunting Kurangi Beban Bonus Demografi

“Dari Rp30 triliun itu, sekitar Rp20 triliun diserahkan ke Kementerian Sosial untuk disalurkan dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH),” ujarnya.

Ia mengatakan, dana PKH yang disalurkan langsung ke masyarakat diharapkan dapat membeli makanan bergizi. Namun sayangnya masih banyak masyarakat yang menggunakan dana PKH untuk kebutuhan sekunder.

“Perlu pengawalan agar tepat sasaran. Di lapangan saya lihat masih ada yang stunting, padahal sudah mendapat PKH. Lalu ada yang bilang uang itu digunakan untuk kredit sepeda motor,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, anggaran sekitar Rp. 7 triliun dari Rp. 30 triliun dialokasikan ke Kementerian Kesehatan, sebagian besar digunakan untuk BPJS Kesehatan. Sisa anggaran stunting tahun 2023 dibagi antar kementerian dan lembaga.

Baca juga: BKKBN: Gerakan Ayah Asuh Bantu Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh mengakui masih terdapat sejumlah tantangan dalam menjalankan program terkait dana bantuan.

“Dana PKH Rp 20 triliun itu untuk beli pangan, ternyata tidak semuanya untuk beli pangan, tidak mudah menjalankan program di masyarakat, pikirannya banyak,” ujarnya.

Namun, dia mengingatkan BKKBN untuk tidak terlalu mengkhawatirkan anggaran di tempat lain. Ia meminta BKKBN terus berupaya menurunkan angka stunting meski anggaran yang tersedia terbatas.

“Efektifkan anggaran yang ada. Kalau tidak bisa kita berikan, kita dorong orang lain untuk ikut berpartisipasi, seperti Program Ayah Asuh Stunting,” ujarnya.

Baca juga: Menkeu: Dana Stunting Sasar Bayi dan Ibu Sebesar Rp 34 Triliun

Wartawan: Zubi Mahrofi
Redaktur: Risbiani Fardaniah
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version