NEWS

BKF: RAPBN 2024 untuk akselerasi transformasi ekonomi

BKF: RAPBN 2024 untuk akselerasi transformasi ekonomi

Harapannya APBN sehat, stimulus kuat, risiko terkendali, dan bisa menjadi instrumen percepatan transformasi ekonomi.

Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Wahyu Utomo mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 dirancang sedemikian rupa untuk mempercepat percepatan pembangunan. transformasi ekonomi.“Apa tujuan dari postur RAPBN 2024? Dengan postur ini harapannya APBN sehat, stimulus kuat, risiko terkendali, dan bisa menjadi instrumen percepatan transformasi ekonomi. postur dirancang sebagai trafo transformasi ekonomi,” kata Wahyu dalam talkshow virtual Bedah. RAPBN 2024 di Jakarta, Rabu.

Wahyu mengatakan, postur RAPBN 2024 bukan sekedar angka tetapi dirancang untuk mendorong angka kemiskinan menjadi 6,5-7,5 persen, rasio Gini menjadi 0,374-0,377, angka pengangguran menjadi 5-5,7 persen, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 73, 99-74,02, nilai tukar petani 105-108 dan nilai tukar nelayan 107-110.

Postur tersebut juga dikembangkan berdasarkan berbagai asumsi makro seperti pertumbuhan ekonomi nasional, inflasi, suku bunga, dan harga minyak.

Wahyu mengatakan, dari anatomi RAPBN 2024, anggaran prioritas tahun 2024 untuk mendukung transformasi ekonomi meliputi pendidikan sebesar Rp660,8 triliun, kesehatan Rp186,4 triliun, perlindungan sosial Rp493,5 triliun, ketahanan pangan Rp108,8 triliun, infrastruktur Rp422,7 triliun serta sebagai hukum dan pertahanan keamanan Rp. 324,1 triliun.

Anggaran pendidikan difokuskan pada peningkatan akses dan mutu pendidikan, seperti melalui Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Biaya Operasional Sekolah dan beasiswa oleh LPDP, peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan khususnya di daerah 3T, dan penguatan keterkaitan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.

Sementara anggaran kesehatan antara lain digunakan untuk mempercepat penurunan stunting, memperkuat kemandirian teknologi dan farmasi, meningkatkan efektivitas Jaminan Kesehatan Nasional, dan menciptakan sistem kesehatan yang andal.

Anggaran perlindungan sosial digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan perlindungan sosial seumur hidup, dan perlindungan sosial adaptif.

“Ke depan kita harus punya sistem perlindungan yang adaptif agar kompatibel jika terjadi pandemi, kita siap,” ujarnya.

Alokasi anggaran ketahanan pangan antara lain ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri, memperkuat food estate, serta memperkuat cadangan pangan nasional dan keterjangkauan pangan.

Anggaran infrastruktur dialokasikan antara lain untuk infrastruktur pendukung transformasi perekonomian seperti teknologi informasi dan komunikasi, energi, pangan dan konektivitas, serta mendukung percepatan penyelesaian pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) secara bertahap. dan berkelanjutan.

Sedangkan anggaran hukum dan pertahanan keamanan antara lain digunakan untuk pengadaan alutsista, pertahanan dan pemeliharaan alutsista, serta dukungan keamanan pemilu dan IKN 2024.

Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI telah menyelesaikan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang APBN 2024 pada Rapat Kerja Banggar DPR RI di Jakarta, Selasa (19/9). Dengan selesainya pembahasan tingkat I, maka RUU APBN 2024 akan dibawa ke pembahasan tingkat II pada Rapat Paripurna pada Kamis (21/9).

Dalam rapat kerja tersebut disepakati postur RAPBN tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp522,8 triliun atau 2,29 persen terhadap PDB, pendapatan negara sebesar Rp2.802,3 triliun, belanja negara sebesar Rp3.325,1 triliun, dan pembiayaan sebesar Rp522,8 triliun.

Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) disepakati sebesar Rp1.090,8 triliun. Sedangkan belanja non-K/L sebesar Rp1.376,7 triliun terutama untuk pembayaran pensiun yang dinaikkan sebesar 12 persen mengikuti perubahan biaya hidup selama tiga tahun terakhir dan juga pemberian subsidi dan kompensasi sesuai perubahan minyak. asumsi harga.

Asumsi dasar ekonomi makro yang disepakati pada tahun 2024 adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, tingkat inflasi sebesar 2,8 persen, nilai tukar Rp15.000 per dolar AS, suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7 persen, harga minyak mentah sebesar 82 dolar AS per barel. , Lifting minyak sebesar 635.000 barel per hari, dan Lifting gas bumi sebesar 1,03 juta barel setara minyak per hari.

Baca juga: Banggar DPR setujui RUU APBN 2024 untuk dibawa ke paripurna
Baca juga: Menkeu bidik penerimaan negara naik Rp 21 triliun di RAPBN 2024

Wartawan: Martha Herlinawati Simanjuntak
Redaktur: Faisal Yunianto
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version