Biduran: Gejala, Jenis, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya

Liputan6.com, Jakarta Biduran atau yang dikenal juga dengan urtikaria merupakan suatu kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah, benjolan atau bengkak yang disertai rasa gatal. Gejala tersebut disebabkan oleh reaksi alergi tubuh terhadap berbagai pemicu, misalnya makanan tertentu, obat-obatan, atau faktor fisik.

Biduran umumnya dianggap sebagai kondisi yang tidak berbahaya. Namun, bagi sebagian orang, terutama pada kasus biduran kronis, hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan memerlukan perawatan medis yang tepat.

Biduran dapat terjadi dalam dua bentuk utama, yaitu biduran akut dan kronis. Biduran akut biasanya berlangsung kurang dari enam minggu, sedangkan biduran kronis berlangsung lebih dari enam minggu.

Biduran kronis seringkali sulit diidentifikasi dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam diagnosis dan penatalaksanaannya. Faktor-faktor seperti stres, perubahan suhu, atau bahkan infeksi tertentu dapat memicu serangan gatal-gatal sehingga menambah kerumitan pengobatan.

Mendiagnosis dan menangani biduran melibatkan berbagai tes diagnostik, seperti tes kulit dan tes darah, untuk mengidentifikasi pemicu dan tingkat reaksi alergi. Penggunaan antihistamin dan dalam kasus yang lebih serius, steroid oral, dapat membantu meringankan gejala.

Selain itu, pencegahan biduran melibatkan identifikasi pemicu potensial, perubahan gaya hidup, dan menghindari faktor pencetus. Dalam konteks ini, artikel ini akan mengupas berbagai aspek biduran, mulai dari gejala, jenis, hingga strategi penanganan yang efektif.

Lebih lengkapnya, berikut dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber informasi seputar biduran, mulai dari gejala, jenis, diagnosis, pengobatan hingga pencegahannya pada Senin (22/1/2024).

Kelembapan udara akan meningkat pada musim hujan. Kondisi ini memicu sejumlah masalah kulit.